Advertisement
Apdesi Bantul Minta Perangkat dan Kepala Desa Netral saat Pilkada 2020

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Bantul meminta kepada semua kepala desa dan perangkat desa di 75 desa se-Bantul untuk netral dalam Pilkada 2020 mendatang.
Jika, nekat memihak salah satu pasangan calon (paslon) maka, Apdesi Bantul menilai hal itu menjadi tanggung jawab pribadi. Begitu juga dengan konsekuensi sanksi yang mungkin dijatuhkan.
Advertisement
Ketua Apdesi Bantul Ani Widayani menyatakan ada ketentuan dalam perundangan, jika perangkat dan kepala desa harus netral pada Pilkada 2020. Selain di UU No.6/2014 tentang desa, ketentuan untuk netral juga diatur dalam UU No.10/2020 tentang pilkada dan UU No.6/2020 tentang pemilihan gubernur, bupati dan walikota.
Baca Juga: Densus 88 Kembali Geledah Rumah Kontrakan di Berbah Sleman
“Untuk itu, kami menyerahkan kepada Bawaslu jika ada perangkat desa yang tidak netral bahkan ikut mengampanyekan paslon. sebab ada sanksinya jika tidak netral. Untuk itu, kami minta semua perangkat desa untuk taat dengan aturan yang ada,” kata Ani, Minggu (4/10/2020).
Sekretaris Apdesi Bantul, Dwi Yuli Purwanti menambahkan, warga saat ini sudah cerdas dalam memilih calon pemimpinnya. Oleh karena itu, jangan ada money politik, karena akan berdampak tidak baik ke depannya.
Baca Juga: 7 ASN Pemda DIY Terkonfirmasi Positif Covid-19
“Karena masyarakatlah yang nantinya akan menjadi korban juga,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Airlangga: Lima Program Prioritas Presiden Bisa Tampung 3 Juta Lebih Pekerja
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ini Progres Kasus Mafia Tanah Kas Desa untuk Uruk Tol Jogja-Solo
- 425 Angkatan Kerja Disabilitas Kulonprogo Mayoritas Berwirausaha
- JCW Sebut Penyelewengan TKD Terjadi Lagi Bukti Lemahnya Pengawasan
- Fasilitas Pengelolaan Sampah Jadi Listrik Akan Dibangun di Bantul
- Ribuan Pesilat dari 50 Perguruan Berkumpul, Bukti Jogja Aman
Advertisement
Advertisement