Advertisement
Ngaglik Punya Pendopo Penunjang Pariwisata Seni dan Budaya

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Dua Pendopo Penunjang Pariwisata Seni dan Budaya dibangun di Kapanewon Ngaglik. Pembangunan pendopo tersebut merupakan bagian dari Program Pembangunan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW).
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY Tri Rahayu menjelaskan PISEW merupakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Program tersebut merupakan bagian dari Padat Karya Tunai (PKT) yang bertujuan untuk mendistribusikan dana pembangunan ke desa.
Advertisement
"Di Kapanewon Ngaglik program PISEW digunakan sesuai dengan usulan masyarakat dalam RPJMDes," katanya di sela peresmian Pendopo
Baca Juga: Jogja Trending Topic di HUT ke-264, Netizen: Bahas Jogja yang Ada Hanya Rindu & Candu
Dijelaskan Tri Rahayu, kegiatan fisik bangunan tersebut dilaksanakan sesuai dengan Kontrak Perjanjian Kerjasama (PKS) sejak 22 Juni hingga 19 September. Dua pendopo penunjang pariwisata seni dan budaya dibangun di Padukuhan Mudal, Sariharjo dan Embung Jetis, Suruh, Donoharjo.
"Kami juga membangun satu unit los kuliner wisata Watu Ledek Desa Sardonoharjo. Untuk menunjang perekonomian masyarakat terdampak Covid-19," katanya.
Pelaksanaan program PISEW ini, lanjutnya, dilaksanakan oleh Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) di masing-masing kapanewon dengan anggaran masing-masing Rp600 juta termasuk biaya operasional BKAD sebesar Rp10 juta. Dengan dana sebesar Rp540 Miliar di seluruh Indonesia, katanya, diharapkan bisa membantu perekonomian masyarakat kecil yang terdampak Covid-19.
Baca Juga: Bandara Kulonprogo Digadang-gadang Jadi Tempat Evakuasi Bila Terjadi Tsunami
"Karena ini merupakan program padat karya tunai, maka pembangunannya juga melibatkan masyarakat. Mereka ikut bekerja dan mendapat upah di program ini," katanya.
Bupati Sleman, Sri Purnomo berharap bantuan tersebut dapat dirawat dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mengangkat perekonomian masyarakat sekitar. "Saya harap bantuan infrastruktur ini dapat dirawat sebaik mungkin jangan sampai mangkrak. Masyarakat bisa menggunakannya untuk pengembangan wisata, budaya dan mengangkat potensi lokal yang ada," kata Sri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

DPR RI Desak Mendagri Tito Hentikan Efisiensi Dana Transfer ke Daerah
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY: Program MBG Harus Jadi Peluang Kelompok Tani Lokal
- Keluarga Arya Daru Pangayunan Ajukan Perlindungan ke LPSK
- Pasien Stroke di Sleman Capai Lebih dari 5.000 Orang
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 15 September 2025, Ribuan Pesilat Bertemu di Jogja, Hasil Man City vs Man United, Mafia Tanah Kas Desa
- Dispar Bantul Pindahkan TPR Wisata Pantai dengan Tenda Darurat
Advertisement
Advertisement