Advertisement

Sempat Mendengkur, Pria yang Meninggal Mendadak di Malioboro Ternyata Tukang Becak

Hafit Yudi Suprobo
Minggu, 18 Oktober 2020 - 16:57 WIB
Bhekti Suryani
Sempat Mendengkur, Pria yang Meninggal Mendadak di Malioboro Ternyata Tukang Becak Ilustrasi mayat - Ist/Okezone

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Latar belakang pria yang ditemukan meninggal mendadak di Malioboro pada Minggu (18/10/2020) terungkap.

Warga di sekitar pertokoan kawasan Malioboro, Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedongtengen, Kota Jogja dikejutkan dengan meninggalnya seorang pria pada Minggu (18/10/2020). Korban dievakuasi ke RS Bhayangkara oleh gugus tugas penanganan Covid-19 kota Jogja dengan protokol kesehatan.

Advertisement

Kapolsek Gedongtengen Komisaris Polisi (Kompol) Khundori mengatakan jika korban yang dinyatakan meninggal dunia tersebut bernama Didit Lejar Ferianto, 49, warga Pakis, Magelang, Jawa Tengah (Jateng).

"Korban dalam keadaan tergeletak di jalan Malioboro tepatnya di seputaran pertokoan. Korban meninggal dunia pagi tadi sekitar pukul 08.39 WIB," ujar Kompol Khundori.

BACA JUGA: 8 Bulan Berlalu, Ini Suka Duka Para Penggali Kubur untuk Jenazah Covid-19

Lebih lanjut, korban ditemukan meninggal dunia oleh seorang karyawan toko bernama Petrus. Ia merupakan karyawan toko batik di kawasan Malioboro. Sebelum meninggal dunia, ia melihat jika korban masih tertidur sambil mendengkur pada pukul 07.15 wib pagi.

Akan tetapi, selanjutnya saksi tidak mendengar dengkuran dari korban. Tubuh korban pun mendiam. Karena rasa curiga, akhirnya saksi berupaya untuk membangunkan korban. Alhasil, korban tidak merespons setelah coba dibangunkan oleh saksi.

"Sontak saksi langsung melaporkan kejadian tersebut ke UPT Malioboro. Dari UPT kemudian meneruskan ke gugus tugas penanganan Covid-19 kota Jogja. Oleh petugas, korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara," sambung Khundori.

Berdasarkan catatan dari polisi, korban sehari-hari bekerja sebagai tukang becak kayuh di kawasan Malioboro. Ketika disinggung apakah korban terpapar virus corona, Kompol Khundori tidak dapat membenarkan dugaan tersebut sampai hasil autopsi keluar.

"Kami masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara. Penyebab kematianya karena apa belum tahu. Karena infonya sebelum meninggal korban tidak mengeluh sakit," imbuhnya.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, prosedur pemindahan jenazah korban ke RS Bhayangkara menggunakan protokol Covid-19. "Korban ditemukan meninggal dalam keadaan tergeletak," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024

News
| Jum'at, 19 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement