Advertisement
Macapat Untuk Milenial Akan Tampilkan Siswa SMP hingga SMA di Kota Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Pemerintah Kota Jogja melalui Dinas Kebudayaan melaksanakan gelar macapat dengan sasaran generasi milenial. Kegiatan yang dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan ini akan diikuti oleh anak-anak remaja rentang usia SMP dan SMA dari wilayah Kota Jogja.
Gelar Macapat dengan tema ‘Menumbuhkan Kecintaan Seni Macapat Bagi Generasi Milenial’ akan berlangsung selama 3 hari berturut-turut pada hari Senin hingga Rabu tanggal 9, 10, dan 11 November 2020 di Ndalem Ngabean Jl. Ngadisuryan No.6, Kraton.
Advertisement
“Gelar macapat kali ini, pelaksanaannya akan dibawakan lebih ringan dan cair tanpa meninggalkan pakem yang berlaku,” tutur Kepala Bidang Sejarah dan Bahasa Dinas Kebudayaan Kota Jogja, Dwi Hana Cahya Sumpena, dalam rilisnya, Sabtu (7/11/2020).
Baca juga: Waspada, Gelombang Tinggi Diperkirakan Terjadi di Pantai Selatan DIY
Gelar Macapat ini juga akan menghadirkan narasumber Paksi Raras Alit penembang macapat yang berhasil meramu dan menyajikan sastra macapat dalam kemasan musik kekinian. Selain Paksi dihadirkan pula praktisi macapat Slamet Nugroho dan Maryono, serta kelompok Pagu Sekar sebagai seniman pengiring dari tembang-tembang macapat yang akan dibawakan.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Jogja Yetti Martanti menjelaskan bahwa seni sastra tembang ini menggambarkan perjalanan hidup manusia sejak di alam ruh, fase dilahirkan, tumbuh hingga meninggal dunia dan kembali ke alam ruh. Melalui syair dalam tembang, nilai-nilai luhur dan pitutur bijak disampaikan penuh makna.
Baca juga: Daya, Cara Jogja Beradaptasi di Masa Pandemi
“Bait-bait dalam tembang macapat yang memiliki nilai religius tinggi telah digunakan sebagai media penebar kebaikan oleh orang-orang bijak di masa silam. Tembang macapat juga menjadi senandung cinta orangtua kepada anak-anak mereka agar mengerti akan arti kehidupan,” tutur Yetti di ruang kerjanya.
“Kami mengapresiasi kegiatan gelar macapat yang menyasar bagi generasi milenial. Harapannya kegiatan gelar macapat ini mampu memberikan pembelajaran untuk menghargai, menumbuhkan rasa peka dan rasa cinta terhadap karya sastra tradisional,” pungkasnya. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement