Desa Wisata Patuhi Protokol Kesehatan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Pelaku desa wisata di Kabupaten Sleman berharap agar kegiatan wisata kembali bergerak. Namun di sisi lain, mereka juga ingin desa wisatanya tetap steril dari Covid-19.
Ketua Pengelola Desa Wisata dan Budaya Blue Lagoon Tirta Budi Dusun Dalem Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Suhadi mengatakan untuk menarik perhatian pengunjung, pengelola wisata pemandian tersebut membuat paket menarik berupa satu tiket free minum.
Advertisement
"Sekarang tiketnya Rp10.000 free minum. Sengaja untuk menarik pengunjung di masa pandemi ini," katanya kepada Harian Jogja, Jumat (27/11/2020).
BACA JUGA : Di Bantul, Baru Satu Desa Wisata yang Siap Menerima
Diharapkan dengan paket menarik tersebut, pengunjung Blue Lagoon semakin banyak sehingga memberikan imbas baik bagi warga yang berjualan di sekitar desa wisata.
Suhadi mengatakan jumlah pengunjung pada masa pandemi Covid-19 ini sekitar 50-150 orang. Pihak pengelola tetap menerapkan protokol kesehatan 3M yang ketat kepada wisatawan, seperti membatasi jumlah pengunjung di lokasi pemandian.
"Di lokasi pemandian dibatasi 40 orang agar tidak berkerumun," jelasnya. Untuk pengunjung lain bisa diarahkan ke spot-spot seperti di gazebo, warung-warung milik warga, dan lainnya.
BACA JUGA : Adaptasi Kebiasaan Baru, 17 Kampung Wisata Siap Jadi
Sementara itu di Mina Wisata Bokesan, Sindumartani, pihak pengelola juga menerapkan protokol kesehatan 3M dengan ketat. Desa yang menawarkan wisata perikanan ini mewajibkan pengunjung memakai masker, mencuci tangan, dan tidak berkerumun saat berwisata atau bertransaksi membeli ikan.
Yossa Hayu Nugroho selaku Pembina Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Mina Wisata Bokesan mengatakan selama pandemi ini kegiatan outbond yang biasanya digelar di lokasi, untuk sementara ditiadakan. "Outbond masih off dulu karena kami belum berani mengambil risiko, terlebih-lebih masyarakat di sini [Bokesan] juga berkenannya seperti itu.
Kemungkinan kami akan melakukan koordinasi di akhir tahun, perencanaan memulai di awal tahun 2021," tutur Yossa.
BACA JUGA : Desa Wisata Kasongan Masih Tutup, Pesanan Gerabah
Kendati demikian, kegiatan jual beli ikan di desa wisata tersebut tetap berlangsung. Mengingat kegiatan itu menjadi mata pencaharian mayoritas penduduk setempat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
- Senam Bersama dan Konser Musik Jadi Cara Heroe-Pena Gaet Suara Semua Kalangan
- Masa Tenang Pilkada 2024, Satpol PP Jogja Bidik 5.000 APK di Semua Wilayah
- InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
Advertisement
Advertisement