Advertisement

Pengungsian di Sebelah Barat Merapi Belum Akan Dibuka

Newswire
Kamis, 07 Januari 2021 - 13:17 WIB
Bhekti Suryani
Pengungsian di Sebelah Barat Merapi Belum Akan Dibuka rnPemeriksaan kesehatan para pengungsi Merapi di barak pengungsian Glagaharjo, Jumat (18/12 - 2020)/Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta belum melakukan perubahan skenario pengungsian darurat bencana erupsi Gunung Merapi meskipun dalam beberapa hari terakhir guguran lava pijar dominan ke arah barat.

"Kami belum melakukan perubahan, masih seperti rekomendasi BPPTKG bahwa rekomendasi jarak aman sejauh tiga kilometer dari puncak Merapi. Sedangkan pemukiman warga di wilayah barat Merapi Sleman jarak terdekat enam kilometer," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Kamis (7/1/2020).

Advertisement

Menurut dia, untuk pemukiman warga di wilayah barat, seperti di Kelurahan Tunggularum, Kecamatan Turi berjarak sekitar delapan kilometer dari puncak Merapi. "Sedangkan pemukiman di Dusun Turgo, Kecamatan Pakem berjarak sekitar enam kilometer dari puncak Merapi," katanya.

BACA JUGA: Jarak Luncur Awan Panas Merapi Tak Sampai 1 Kilometer

Ia mengatakan pihaknya tetap menunggu rekomendasi dari BPPTKG Yogyakarta dalam menentukan setiap penanganan darurat bencana Merapi, terutama terkait pengungsian warga di daerah rawan bencana. "Sejauh ini BPPTKG belum memperluas jarak atau radius aman erupsi Merapi, masih pada jarak tiga kilometer dari puncak Merapi," katanya.

Meski demikian, pihaknya telah menyiapkan barak pengungsian di wilayah barat dan sewaktu-waktu terjadi peningkatan aktivitas Merapi dan radius aman diperluas, barak-barak tersebut telah siap digunakan.

"Barak pengungsian semuanya siap, termasuk sarana dan prasarananya, logistik untuk kebutuhan barak pengungsian juga sudah siap dan di masa pandemi COVID-19 ini semua barak sudah disiapkan sesuai protokol kesehatan COVID-19," katanya.

Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Kabupaten Sleman Joko Lelono mengatakan BPBD Kabupaten Sleman tetap mewaspadai potensi arah luncuran awan panas di sisi barat, meskipun diprediksi aliran lava dominan ke selatan melalui Sungai Gendol.

"Kami tetap mewaspadai potensi luncuran lava Merapi di arah barat. Karena saat guguran beberapa waktu terakhir juga mengarah ke barat Sungai Senowo Magelang. Sehingga, potensi mengarah ke Sungai Boyong di Sleman tetap ada," katanya.

Menurut dia, saat ini rekomendasi dari BPPTKG Yogyakarta, warga yang harus diungsikan masih untuk tiga dusun di selatan Gunung Merapi, yakni Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul dan Dusun Srunen di Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon (kecamatan) Cangkringan.

"Warga yang diungsikan saat ini merupakan kelompok rentan, seperti lansia, balita, anak-anak, difabel, ibu menyusui dan lainnya," katanya.

Ia mengatakan untuk wilayah rawan bencana erupsi Merapi di bagian barat meliputi Dusun Turgo, Ngandong dan Kemiri di Kecamatan Pakem, kemudian di Tunggularum, Kecamatan Turi.

Sedangkan untuk dua dusun di Kecamatan Cangkringan yang juga masuk dalam rekomendasi BPPTKG, yakni Dusun Kaliadem di Kalurahan Kepuharjo dan Dusun Pelemsari di Kalurahan Umbulharjo saat ini kondisinya sudah kosong karena warga sudah tinggal di hunian tetap (huntap).

"Di dua dusun tersebut sudah kosong, sudah tidak ada hunian permanen. Tinggal kandang ternak saja," katanya.

Untuk pengungsian warga di Turgo, Ngandong maupun Tunggularum, lanjutnya, saat ini belum dilakukan karena masih menunggu rekomendasi dari BPPTKG dan perintah dari Kepala Pelaksana BPBD Sleman.

"Namun, saat ini semua sudah siap, jika sewaktu-waktu harus evakuasi warga. Kami juga sudah melakukan sosialisasi kepada warga dan mereka juga sudah siap mengungsi, termasuk telah mengemas surat-surat penting dan lainnya dalam satu tas yang mudah dibawa," katanya.

Joko mengatakan pengungsian warga di kawasan rawan erupsi Merapi tersebut harus sudah dilakukan sebelum status aktivitas Gunung Merapi naik menjadi "Awas".

"Sebelum status 'awas' semua harus sudah 'clear' dan seluruh warga di kawasan rawan sudah diungsikan. Kami telah menyiapkan 12 barak pengungsian, mulai dari wilayah timur, tengah maupun barat. Saat ini kami fokus dengan apa yang direkomendasikan BPPTKG," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tok! MK Bacakan Putusan Hasil Sengketa Pilpres pada Senin 22 April Mendatang

News
| Jum'at, 19 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement