Advertisement
Calon Transmigran Kulonprogo Masih Menunggu Jadwal Pengiriman

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Sebanyak sembilan kepala keluarga (KK) di Kulonprogo yang telah terdaftar sebagai peserta program transmigrasi tahun anggaran 2020 hingga kini belum diberangkatkan. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) setempat masih menunggu informasi dari pemerintah pusat terkait hal itu.
"Sampai hari ini belum ada informasi resmi baik dari provinsi apalagi pemerintah pusat yang punya kewenangan untuk penyelenggaraan program transmigrasi. Kami masih menunggu," kata Kepala Bidang Transmigrasi, Disnakertrans Kulonprogo, Heri Widada, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (20/1/2021).
Advertisement
Heri mengatakan para calon transmigran (catrans) sedianya dikirim pada 2020. Namun saat itu pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI memutuskan untuk menunda penempatan transmigran sebagai antisipasi dampak pandemi Covid-19.
Baca juga: Listyo Sigit Jadi kapolri karena Orang dekat Jokowi? Begini Klaim Istana
Catrans yang gagal berangkat di 2020 kemudian direncanakan akan dikirim ke lokasi transmigrasi pada awal 2021. "Jika melihat ke belakang karena pandemi covid pada 2020 tak ada pengiriman, kemudian akan dikirim awal 2021 ini, tapi sampai hari ini belum ada informasi lebih lanjut, tapi kemungkinan karena masih terkait pandemi" kata Heri.
Meski jadwal pengiriman belum ada kejelasan, Heri memastikan para catrans di Kulonprogo menerimanaya dengan baik. Sejauh ini lanjutnya belum ada catrans yang mengeluh atau mempersoalkan hal itu.
"Kebetulan kami kan ada grub sendiri dengan mereka [catrans], segala informasi terkait program transmigrasi dishare di grub tersebut, dan sejauh ini mereka memahaminya," ujarnya.
Di Kulonprogo kuota catrans tahun anggaran 2020 sebanyak 15 KK yang sedianya akan ditempatkan di Bulungan, Kalimantan Utara sebanyak 2 KK; Mahalona, Sulawesi Selatan 4 KK; Sidrap, Sulawesi Selatan, 5 KK dan Mamuju, Sulawesi Barat 5 KK. Namun dalam perjalanan untuk wilayah Sidrap dibatalkan karena tidak ada pembangunan permukiman, sehingga kuota yang tersedia hanya 10 KK saja.
Baca juga: Hampir Setiap Hari Terjadi, Ada Peningkatan Aktivitas Gempa di Januari 2021
Adapun dari 10 itu, baru terisi 9 KK. Itupun tidak sesui dengan kuota, ada tempat kelebihan pendaftar, ada juga yang kekurangan. Yang kelebihan itu di Bulungan dari kuota 2, diisi 4 pendaftar dan Mahalona dari 3 yang daftar 4. Sedangkan Mamuju baru terisi satu KK.
"Untuk yang kurang, kami akan lakukan sosialisasi lagi ke masyarakat agar bisa mengisi kuota yang tersedia," ucap Heri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

DPR RI Desak Mendagri Tito Hentikan Efisiensi Dana Transfer ke Daerah
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Keluarga Arya Daru Pangayunan Ajukan Perlindungan ke LPSK
- Pasien Stroke di Sleman Capai Lebih dari 5.000 Orang
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 15 September 2025, Ribuan Pesilat Bertemu di Jogja, Hasil Man City vs Man United, Mafia Tanah Kas Desa
- Dispar Bantul Pindahkan TPR Wisata Pantai dengan Tenda Darurat
- Polsek Mergangsan Jogja Amankan ODGJ yang Lempar Botol ke Tukang Parkir
Advertisement
Advertisement