Ancaman Lahar Hujan Merapi Dinilai Belum Mengkhawatirkan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman menyatakan ancaman banjir lahar hujan belum mengancam keselamatan warga. Pasalnya, material yang berada di puncak Gunung Merapi tidak terlalu banyak sehingga sejumlah sungai masih mampu menampung.
Advertisement
Kepala BPBD Sleman Joko Supriyanto mengatakan material Gunung Merapi yang masih dikategorikan sedikit akhirnya membuat volume material yang meluncur ke sejumlah kali yang berhulu di Gunung Merapi tidak dalam jumlah yang banyak.
BACA JUGA : Soal Ancaman Lahar Hujan Gunung Merapi, Begini
"Kalau di atas [Puncak Merapi] hujan deras, material yang ada di atas itu ke bawah mengalir ke sejumlah sungai. Sampai saat ini karena material di atas tidak terlalu banyak akhirnya material yang mengalir juga sedikit, itu kondisinya," ujar Joko Supriyanto pada Senin (25/1/2021)
Oleh karena itu, Joko mengklaim jika ancaman lahar hujan hingga mengakibatkan adanya ancaman keselamatan warga belum ada. Kali-kali yang berhulu di Gunung Merapi dinilainya masih mampu untuk menampung lahar hujan.
"Jadi tidak mengkhawatirkan ya, nanti kalinya akan dipenuhi material sampai bawah, tidak seperti itu ya, karena material [Gunung Merapi] belum signifikan," katanya.
BACA JUGA : Waspada Lahar Hujan Merapi, Sungai di Jogja Akan
Early warning system (EWS) yang dimiliki oleh BPBD Sleman juga dalam kondisi baik dan siap untuk dibunyikan jika sewaktu-waktu banjir lahar hujan datang dan mengancam keselamatan warga di sekitar kali yang berhulu di Gunung Merapi.
EWS Masih Berfungsi
Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono mengatakan jika kesiapan EWS banjir lahar hujan secara umum dalam keadaan siap untuk dibunyikan.
"Dari mulai Dusun Turgo, Purwobinangun, Pakem, Sleman ke bawah itu di Kali Boyong. Kemudian, dusun Kemiri lalu ada di Pulowatu dalam kondisi baik," ujar Joko Lelono.
Kemudian, EWS yang ada di Kali Krasak juga diakui Joko dalam kondisi yang baik. Walaupun, EWS yang ada di Kali Krasak sendiri bagian sirinenya sedang dalam perbaikan karena terkena petir.
"EWS yang ada di krasak itu CCTV-nya hidup tapi untuk sirine nya itu masih dalam perbaikan karena kemarin itu dari ampli sampai ke perangkat modul kena petir jadi sedang diperbaiki," sambung Joko.
Lebih lanjut, EWS yang ada di Kali Gendol juga diakui Joko dalam kondisi siap untuk dibunyikan. Walaupun, potensi aliran banjir lahar hujan sedikit kemungkinannya dikarenakan tebing Kali Gendol yang lumayan tinggi. EWS yang ada di Kali Gendol dari mulai Srunen, Kaliadem, Petung, Bronggang sampai ke bawah di Ngerdi sirine siap untuk dibunyikan.
BACA JUGA : EWS Merapi dalam Kondisi Bagus, Masyarakat Tak Perlu Panik
"Untuk desa yang ada di Kali Gendol itu mulai Srunen tidak mungkin meluap karena tebingnya tinggi aktivitas penambangan juga sudah dalam sekali, akhirnya kemungkinan untuk meluap ya tidak mungkin. Terus, kalau pun sampai ke bawah itu di Gadingan tapi talutnya sudah bagus dan tinggi, ke bawah lagi yang terancam banjir lahar hujan ada di kecamatan Ngemplak desanya Sindumartani dan Bimomartani," terangnya.
Banjir lahar hujan yang berpotensi luber berada di Kali Boyong. Tepatnya, di Dusun Kemiri Purwobinangun kemudian ke bawah di Desa Candibinangun itu desa yang terancam sampai ke Donoharjo yang juga terdapat kali boyong dan biasanya meluap kalau ada banjir lahar hujan. "Sementara untuk di Kali Krasak mulai dari Merdikorejo terus Wonokerto sampai di Pondokrejo," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinkes DIY Peringati HKN sekaligus Kampanyekan Pencegahan Stunting lewat Fun Run 5K
- Tarik Uang Taruhan dari 10 Orang, Pemain Judi Online asal Bantul Ditangkap Polisi
- Awasi Masa Tenang, Bawaslu Siagakan Semua Petugas Pengawas
- Selamatkan Petani karena Harga Cabai Anjlok, Pemkab Kulonprogo Gelar Bazar dengan Harga Tinggi
- Kantor Imigrasi Yogyakarta Catat 26.632 Turis Asing Masuk Yogyakarta via YIA pada Agustus-Oktober 2024
Advertisement
Advertisement