Advertisement

Kurang dari Sepekan, Tiga Orang di Gunungkidul Meninggal Akibat Kesetrum

David Kurniawan
Minggu, 31 Januari 2021 - 15:17 WIB
Nina Atmasari
Kurang dari Sepekan, Tiga Orang di Gunungkidul Meninggal Akibat Kesetrum Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kurang dari sepekan, tiga warga di Gunungkidul meninggal akibat kesetrum. Masyarakat pun diminta untuk berhati-hati saat beraktivitas di dalam maupaun di luar rumah.

Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto mengatakan, pihaknya mendata ada tiga warga yang meninggal akibat kesetrum. Kasus pertama menimpa Diyarjo,80, kakek asal Kalurahan Natah, Nglipar meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik pada Rabu (27/1/2021).

Advertisement

BACA JUGA:  Simak! Ini Barang Paling Laris saat Ramadan-Lebaran versi Tokopedia

Tiga hari berselang, atau tepatnya Sabtu (30/1/2021), sepasang suami istri Nur Kawan-Sri Andriyanti asal Kalurahan Banaran meninggal dunia karena kesetrum di sela-sela kegiatan membuat kanopi menggunakan las listrik.

Baca juga: Bocah 13 Tahun yang Tabrak 6 Pengendara Motor di Ringroad Timur Ditetapkan Jadi Tersangka

Suryanto mengataksan, tiga peristiwa ini diharapkan menjadi pembelajaran dan masyarakat lebih berhati-hati saat beraktivitas. “Tidak ada yang tahu kapan musibah terjadi. Jadi, saat di rumah atau di luar harus tetap berhati-hati,” katanya, Minggu (31/1/2021).

Selain terus berhati-hati, saat beraktivitas sebaiknya menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan lainnya. Menurut dia, upaya penyambungan yang berlebihan juga tidak baik karena rentan terjadinya korsleting.

“Kasus di Nglipar, warga yang meninggal karena sambungan kabel lampu penerangan jalan swadaya masyarakat yang rusak. Jadi, untuk penyambungan harus dibatasi agar lebih aman,” ungkapnya.

Baca juga: Kulonprogo Tembus 2.000 Kasus Covid-19, Separuhnya Terjadi pada Januari

Upaya lain dapat dilakukan dengan melakukan pengecekan instalasi listrik di rumah secara berkala sehingga potensi kerusakan dapat dideteksi sejak awal. “Instalasi yang digunakan harus berstandar nasional Indonesia [SNI] untuk menjamin keamanan,” ungkapnya.

Suryanto menambahkan pengecekan terhadap instalasi bukan hanya untuk keamanan, tapi juga menghindarkan dari risiko kebakaran. “Banyak kasus kebakaran karena hubungan arus pendek listrik. Jadi, untuk antisipasi bisa dilakukan dengan pengecekan instalasi secara berkala,” kata dia.

Kanit Reskrim Polsek Playen, Iptu Lasiyo mengatakan, pada Sabtu pagi, pasangan suami istri Nur-Sri ditemukan meninggal dunia di rumahnya. Diduga keduanya meninggal karena tersengat aliran listrik saat mengealas kanopi.

“Tidak ada yang tahu persis kejadian tersebut karena anak-anaknya masih kecil-kecil. Peristiwa itu diketahui saat ada suara tangisan dari anak korban, saat warga datang ke lokasi keduanya sudah tergeletak,” katanya.

Lasiyo menuturkan, warga sempat memberikan pertolongan kepada Sri, tapi usaha tersebut tak membuahkan hasil karena nyawanya tak tertolong. “Jasad keduanya sudah diserahkan keluarga dan telah dikebumikan,” katanya.

BACA JUGA:  Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tingkatkan Literasi Digital Masyarakat untuk Promosikan Pariwisata di Jogja

News
| Selasa, 06 Juni 2023, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Pengin Nikmati Air Terjun Swiss dan Kebun Tulip ala Belanda, Objek Wisata Ini Cocok untuk Anda

Wisata
| Senin, 05 Juni 2023, 17:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement