Advertisement
Lahar Hujan Belum Mengancam Permukiman Penduduk

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Hujan deras terjadi di wilayah DIY beberapa hari belakangan. Dengan situasi Gunung Merapi yang tengah erupsi, masyarakat diminta waspada potensi bahaya lahar hujan, khususnya bagi permukiman di sekitar sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana, mengatakan dengan melihat sejumlah faktor, hujan lahar belum membahayakan penduduk. “Kalau melihat kubah Lavanya kan sekarang menurun volumenya,” katanya, Jumat (5/2/2021).
Advertisement
Kedua melihat kedalaman sungai di sekitar Gunung Merapi yang masih cukup dalam dan premukiman penduduk yang jauh dari sungai, lahar hujan saat ini hanya mengancam penambang pasir. “Makanya kemudian ada larangan penambangan oleh BPPTKG [Balai Pengembangan dan Penyelidikan Teknologi Kebencanaan Geologi],” katanya.
BACA JUGA: KAI Resmi Buka Layanan GeNose di Empat Stasiun, Ini Daftarnya
Adapun arah potensi lahar hujan ini kata dia, juga mengikuti arah guguran material Gunung Merapi saat ini yang berada di selatan-barat daya. “Karena ada material, arahnya mesti ke kali Boyong, kali Krasak. Potensi terbesar ada di alur sungai itu,” kata dia.
Meski untuk lahar hujan potensinya belum besar, namun potensi sungai meluap masih ada jika di daerah utara DIY terjadi hujan deras. Untuk itu sejumlah antisipasi telah disiapkan sejak sebelum memasuki musim hujan lalu, dengan early warning system (EWS), CCTV dan penyiagaan Desa Tangguh Bencana (Destana).
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, mengkonfirmasi jika saat ini potensi lahar hujan paling besar ada di sungai Boyong dan Krasak. “karena sekarang curah hujan sangat tinggi, potensi terbawanya material lama juga besar yang ada di atas,” ujarnya.
Kondisi saat ini, di hulu sungai Boyong dan Krasak terdapat endapan awan panas sebesar 262.000 meter kubik. Adapun kubah lava saat ini memiliki volume sebesar 117.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 13.000 meter kubik per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pemkab Blora Bangun RSUD di Randublatung, Ditarget Kelar Akhir Tahun
- Dimutasi Jadi Sekretaris Disarpus Karanganyar, Eks Camat Jaten akan Gugat PTUN
- Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Terjang Sejumlah Desa di Tanah Datar Sumbar
- Cerita Bupati Blora, 7 Tahun Perjuangkan Pembangunan Jalan Randublatung-Getas
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Serahkan DIPA dan Buku Alokasi TKD 2024, Belanja Negara di DIY 2024 Naik 12,08 Persen
- Soal Video Ade Armando Senggol Keistimewaan DIY, GKR Hemas: Pasti Itu Pesanan, Tapi Yo Gak Popo
- Dishub Jogja Petakan Titik Parkir Liar Jelang Libur Akhir Tahun, Ini Salah Satunya
- Desentralisasi Pengelolaan Sampah, ORI DIY: Penutupan TPA Piyungan Tidak Sesuai Perda
- Pasar Murah di Alkid, Cabai Rp5 Ribu per Ons Habis Diserbu Warga
Advertisement
Advertisement