Rp12 Miliar Disiapkan untuk Tangani Kemiskinan di Kulonprogo
Advertisement
Harianjogja.com, PENGASIH--Anggaran sekitar Rp12 miliar digelontorkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo untuk penanganan kemiskinan di Bumi Binangun pada 2021. Anggaran tersebut berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kulonprogo tahun 2021.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kulon Progo Yohanes Irianto mengatakan penanganan kemiskinan di Kulonprogo pada tahun 2021 ini nantinya akan lebih terstruktur.
Advertisement
BACA JUGA : Gara-gara Pandemi, Angka Kemiskinan di Kulonprogo Naik
"Pola yang lebih terstruktur akan dilakukan karena sudah terbit peraturan bupati nomor 3 tahun 2021 tentang penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Sehingga, mengawalnya lebih kuat," ujar Irianto saat dikonfirmasi pada Selasa (23/12/2021).
Lebih lanjut, penyaluran bantuan sosial sendiri seperti program sembako Kemensos 2021 bakal menyasar 46.732 keluar penerima manfaat (KPM), Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 29.220 KPM. Kemudian, ada bantuan sosial tunai (BST) Kemensos kepada 18.892 KPM, dan BPNT APBD di Kulonprogo sebanyak 5.000 KPM.
"Dana yang dikucurkan (untuk penanganan kemiskinan) sekitar Rp12 miliar dari APBD. Sedangkan, untuk APBN belum kami hitung karena setiap bulan ada fluktuasi karena ada yang meninggal dunia dan sebagainya," ungkap Irianto.
BACA JUGA : Jumlah Warga Miskin di Kulonprogo Naik 1%, Ini Langkah
Angka kemiskinan di kabupaten Kulonprogo mengalami kenaikan sebesar satu persen pada tahun 2020 lalu menjadi 18 persen. Sebelumnya, pada 2019 silam angka kemiskinan di Bumi Binangun sebanyak 17 persen.
Wakil Bupati Kulon Progo, Fajar Gegana, mengatakan jika pandemi Covid-19 tidak lain menjadi faktor utama kenaikan angka kemiskinan di kabupaten Kulonprogo.
"Kemiskinan di Kulonprogo di masa pandemi Covid-19 menjadi 18 persen. Kita bertambah sekitar 1 persen. Memang, dalam kondisi seperti ini memang bertambah ya," ujar Fajar saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, angka kemiskinan sebesar 18 persen pada 2020 tersebut naik satu persen dari angka kemiskinan di Kulonprogo sebesar 17 persen pada 2019. Diharapkan, pada tahun 2021 ini angka kemiskinan di kabupaten Kulonprogo menurun.
"Penambahan satu persen. Pada 2019 itu 17 persen. Tahun 2020 menjadi 18 persen. Kita sih harapannya tahun ini ya turun lagi ya. 18 persen itu dari sekitar 400 ribu jiwa," ujarnya.
BACA JUGA : Penanganan Kemiskinan di Kulonprogo Tidak Pakai Skema
Sejumlah strategi bakal dilakukan oleh Fajar dan jawatannya untuk menekan angka kemiskinan di Kulonprogo agar tidak menjadi-jadi. Kegiatan yang mendorong sektor ekonomi bakal dilakukan oleh jawatannya. Masyarakat nantinya akan dilibatkan.
"Langkah apa yang harus dilakukan untuk menekan angka kemiskinan. Perlu kegiatan yang dasarnya mendorong sektor ekonomi yang sifatnya kearifan lokal. Apapun yang dilakukan di Kulonprogo ini, paling tidak keterlibatan masyarakat dalam skala perputaran ekonomi harus dilakukan. Memang kita harus mengoptimalkan agar masyarakat terlibat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pilkada Jakarta 2024: Hingga Batas Akhir, Tak Ada Gugatan dari Paslon RK-Suswono dan Dharma-Kun di MK
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Lahan Pertanian di Bantul Diserang Monyet Ekor Panjang, DKPP: Belum Ada Solusinya
- Eko Suwanto, Ajak Masyarakat Bangun Kota Yogyakarta Bersama-Sama
- Empat Warga Bantul Meninggal Karena DBD, Dinkes Minta Warga Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk
- Sah! Pemda DIY Umumkan Kenaikan UMP 6,5 Persen, Segini Besarannya
- Duh! Anggaran DPUPKP Bantul di APBD 2025 Turun Rp32 Miliar
Advertisement
Advertisement