Advertisement
Cegah Covid-19, Dosen Teknik Kimia UAD Latih Warga Sewon Bikin Hand Sanitizer

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta tetap terus melakukan kegiatan meski dalam situasi pandemi. Namun, program pengabdian saat ini lebih difokuskan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan akibat adanya virus corona.
Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan oleh dosen Prodi Teknik Kimia UAD Zahrul Mufrodi. Dalam program pengabdian, dia membantu masyarakat membuat hand sanitizer secara mandiri. Harapannya, handsanitizer tersebut bisa digunakan sendiri ataupun dijual sehingga bisa menambah penghasilan keluarga. Dalam pengabdian ini dia mengusung program pengabdian dengan judul "Meningkatkan upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 dengan memproduksi handsanitizer secara mandiri di Kalurahan. Bangunharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta".
Advertisement
Menurut Zahrul program ini dilaksanakan secara blended learning, yaitu sebagian dilaksanakan secara online (daring) dan sebagian lagi secara tatap muka atau (luring) dengan tetap memperhatikan standar protokol kesehatan. Program ini didahului dengan penjelasan secara online tentang pentingnya pelaksanakan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan menggunakan handsanitizer atau sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitasi dan interaksi sebagai langkah untuk memutus rantai penyebaran covid-19 ini.
“Khusus untuk mencuci tangan, dikenalkan bagaimana cara membuat handsanitizer yang benar. Bahan-bahan yang diperlukan adalah ethanol 96%, H2O2, gliserin 98% dan aquades,” ujar Zahrul kepada wartawan, Minggu (14/3/2021).
Lebih lanjut Zahrul mengatakan, pengabdian yang dilakukan pada Selasa (2/3/2021) diawali dengan pelatihan secara online dengan menjelaskan tentang bahan-bahan yang diperlukan dan bagaimana cara pembuatannya. Disamping itu, masyarakat juga diminta untuk menyaksikan video berjudul "Demonstrasi Edukasi Hand Sanitizer Di Era New Reality" yang telah disiapkan untuk membantu masyarakat dalam memahami cara pembuatan handsanitizer.
“Setelah dilakukan pelatihan secara online, kemudian dibantu adik-adik mahasiswa dilakukan pelatihan pembuatan handsanitizer secara langsung kepada perwakilan warga dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” beber Zahrul.
Harapannya, kata Zahrul, perwakilan warga dapat membuat handsanitizer secara mandiri dan kemudia bisa mengajarkannya kepada warga yang lainnya.
Zahrul menambahkan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak negatif dan positif. “Dampak negatif telah kita rasakan bersama, sedangkan dampak positifnya yaitu mengajarkan pola hidup yang lebih bersih. Dengan senantiasa menjaga kebersihan maka kita semua bisa terhindar dari virus ini,” ungkap Zahrul.
Untuk memastikan kegiatan ini berhasil dengan baik, Zahrul Mufrodi melibatkan beberapa mahasiswa UAD melakukan pendampingan sekaligus memberikan edukasi terkait bagaimana cara melindungi diri dari serangan virus corona sekaligus memutus rantai penyebarannya.
“Saya berharap program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menyediakan handsanitizer baik untuk diri sendiri atau bisa dijual sebagai peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan” ungkap Zahrul Mufrodi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
Advertisement