Advertisement

UGM Gelar Kuliah dengan Sistem Blended Mulai Agustus

Lugas Subarkah
Minggu, 21 Maret 2021 - 18:17 WIB
Nina Atmasari
UGM Gelar Kuliah dengan Sistem Blended Mulai Agustus Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Pemerintah telah mengizinkan pembelajaran campuran dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) pada Juli mendatang. Di UGM, pembelajaran campuran baru akan dimulai pada tahun ajaran baru 2021-2022, Agustus mendatang.

Rektor UGM, Panut Mulyono, menjelaskan pada Juli, perkuliahan semester genap 2020-2021 berakhir. "Untuk semeseter genap ini semua kuliah kami teruskan saja secara daring. Menghabiskan semester ini kami selesaikan secara daring," katanya, Minggu (21/3/2021).

Advertisement

Untuk perkuliahan secara campur daring dan luring baru akan diselenggarakan pada semester ganjil tahun ajaran 2021-2022, yakni pada Agustus atau September mendatang. Untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan dilaksanakan pada pergantian semester, diusahakan dapat berlangsung di lapangan.

Baca juga: Produktivitas Padi di Masa Tanam Pertama Diklaim Lebihi Target

"Namun kegiatan yang di laboratorium sudah luring. Ini juga KKN sedang kami atur, harapannya dapat diatur dengan ketat, sehingga sudah ada yang bisa ke lapangan," ungkapnya.

Untuk mendukung perkuliahan campuran ini, semua fakultas di UGM telah mendapatkan fasilitas alat skrining Covid-19, GeNose. "Untuk skrining kegiatan-kegiatan luring di fakultas termasuk ketika sudah ada kuliah blended itu," ujarnya.

Meski demikian ia masih belum memastikan apakah skrining akan dilakukan secara keseliruhan atau hanya sampling. Hal ini kata dia, menimbang masih terbatasnya kantong penampung nafasnya.

Baca juga: JJLS: Titik Planjan-Tepus Mulai Dibangun

"Tapi pada prinsipnya sudah bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan. Kemarin kedatangan tamu di FEB [Fakultas Ekonomi dan Bisnis] juga diskrining menggunakan GeNose," katanya.

Sampai saat ini pihaknya belum merencanakan vaksinasi untuk mahasiswa lantaran jumlah mahasiswa UGM yang sebanyak 50.000 orang dan tersebar di berbagai daerah, sementara jumlah vaksin masih terbatas. "Yang sudah ada perencanaan baru untuk dosen dan tenaga kependidikan," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement