Advertisement
Umbulharjo Sementara Bebas Zona Merah, PPKM Mikro Dinilai Efektif

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro diklaim cukup efektif dalam menekan laju penularan Covid-19 di wilayah Umbulharjo. Meski belum semua Satgas di tingkat RW terbentuk, namun lewat PPKM skala mikro yang telah dijalankan beberapa bulan terakhir wilayah tersebut bebas dari zona merah.
Mantri Pamong Praja Kemantren Umbulharjo, Rumpis menyatakan, penerapan PPKM skala mikro terbukti cukup efektif dalam menekan penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Sebab, dalam kebijakan itu semua pemangku kepentingan hingga di tingkat RT dan RW dilibatkan dalam memutus mata rantai penularan virus. "Basisnya kan hingga ke tingkat yang paling rendah ya pengawasannya dan disesuaikan dengan kearifan lokal masyarakat masing-masing daerah," kata dia, Selasa (20/4/2021).
Advertisement
Rumpis menyampaikan bahwa, keefektifan itu bisa dilihat dari cara penanganan saat ditemukannya kasus konfirmasi Covid-19 di suatu RW. Penanganan akan lebih cepat dilakukan oleh Satgas di tingkat RW dengan melakukan isolasi mandiri bagi warga yang melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi atau dengan melakukan penutupan pada wilayah yang rentan terhadap penularan Covid-19.
"Dengan PPKM mikro kerja sama dan kekompakan dalam penanganan dan pencegahan bisa lebih optimal. Mereka juga lebih peka dengan keadaan tetangga masing-masing," ujarnya.
BACA JUGA: Harga Makanannya Viral, Pemerintah Sebut Kuliner di Bukit Bintang Tak Berizin
Saat ini jika pihak RW menemukan kasus konfirmasi baru, pasien terkonfirmasi akan diminta untuk isolasi mandiri secara swadaya. Jika tidak memungkinkan, pasien akan dirujuk ke tempat isolasi mandiri yang telah disediakan oleh Pemkot Jogja. Sebab, di wilayah Umbulharjo belum setiap kampung yang mempunyai fasilitas isolasi mandiri. "Tapi kalau tempat isolasi mandiri alternatif ada, shelter sementara," imbuhnya.
Berdasarkan peta zonasi penularan Covid-19 April ini, wilayah Umbulharjo bebas dari zona merah. Dari tujuh kalurahan, 87 RW, dan 343 RT yang ada di wilayah setempat zona kuning hanya berada di 25 RT dan sisinya masuk ke dalam zona hijau. Peta zonasi itu diharapkan mampu berubah menjadi hijau berkat dukungan 71 Satgas tingkat RT yang telah terbentuk di wilayah setempat.
Rumpis menyampaikan, pihaknya juga mengantisipasi penularan virus lewat mobilitas mahasiswa luar daerah yang biasanya indekos di wilayah setempat. Baru-baru ini, segenap instansi mulai dari Polsek, Koramil, Puskesmas dan Kemantren juga membahas soal program pencegahan Covid-19 di tingkat indekos.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Perempuan WNA Malaysia Selundupkan Sabu-Sabu di Alat Kelamin, Ini Penjelasan BNN
Advertisement
Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial
Advertisement
Berita Populer
- Parkir Mobil Saat Buka Puasa Malah Jadi Korban Pencurian, Polisi: Modus Pecah Kaca
- Satu SPBU yang Ditutup di Jalan Kaliurang Belum Bisa Beroperasi, Ini Penyebabnya
- Dishub DIY Ingatkan PO Soal Kelaikan Jalan Bus Selama Mudik Lebaran 2025
- Sistem Penerimaan Murid Baru, Bakal Ada Perubahan Daya Tampung di Tiap Jalur
- Sleman Produksi 35 Ribu Ton Gabah Kering Panen, Setara 19 Ribu Ton Beras
Advertisement
Advertisement