Advertisement
Hanya 3 Pekan, Lebih Dari 500 Anak di Sleman Positif Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Sedikitnya 500 anak usia 0-17 tahun terkonfirmasi positif Covid-19 selama Juni ini. Jumlah tersebut kemungkinan lebih tinggi karena laporan data pasien yang dikeluarkan dinas kesehatan (dinkes) tidak lengkap.
Laporan data pasien yang tidak dilengkapi data usia pasien masing-masing pada 19, 20 dan 23 Juni. Sementara, Dinkes Sleman mengaku tidak memiliki data jumlah anak di Sleman yang terinfeksi Covid-19. "Belum ada data khusus Covid anak," ujar Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo, Jumat (24/6/2021).
Advertisement
Berdasarkan data harian kasus Covid-19 di Sleman, anak yang positif Covid-19 pada 23 Juni mencapai 65 kasus. Sepekan sebelumnya, rata-rata kasus anak yang menjadi penyintas sebanyak 30-an orang. Lonjakan kasus anak terkena Covid-19 ini, kata Joko seiring masifnya tracing yang dilakukan Dinkes.
"Rata-rata mereka tertular dari orang dekat. Bisa orang tua atau anggota keluarga lainnya," ujar Joko.
Dia meminta para orang tua untuk tetap mengingatkan anak-anak mereka untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes). Tujuannya agar bisa mencegah jumlah kasus paparan Covid-19.
"Kami memahami pandemi sudah membuat masyarakat jenuh menerapkan prokes. Namun kami ingatkan tidak boleh jenuh, yang habis divaksin juga tetap menerapkan prokes karena vaksin hanya bagian dari memutus penularan Corona," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement