Advertisement

Ratusan Nakes di Kota Jogja Terpapar Covid-19

Yosef Leon
Rabu, 21 Juli 2021 - 11:27 WIB
Sunartono
Ratusan Nakes di Kota Jogja Terpapar Covid-19 Petugas medis melakukan perawatan pasien di tenda barak yang dijadikan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Sleman, DIY, Minggu (4/7/2021). /ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah -

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja menyebut ratusan tenaga kesehatan (nakes) di wilayah setempat dilaporkan terpapar Covid-19 sejak Mei lalu. Ratusan nakes itu tersebar di rumah sakit rujukan Covid-19, Puskesmas, maupun instansi kedianasan.

Kepala Dinkes Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani mengatakan, kondisi tersebut membuat pihaknya kewalahan. Target vaksinasi disebut melambat karena kurangnya jumlah nakes. Fasilitas Puskesmas pun secara bergantian buka tutup akibat nakes yang terpapar Covid-19.

Advertisement

BACA JUGA : 91 Nakes di Kulonprogo Terpapar Corona 

"Semua bertumbangan ini. Puskesmas kan gantian buka tutup karena banyak yang terkena. Sejak Mei kemarin ada 100 lebih. Di Dinkes juga banyak," kata Emma, Rabu (21/7).

Puskesmas yang nakesnya terpapar Covid-19 disebut Emma cukup merata. Akibatnya mereka membatasi operasional layanan kepada masyarakat. Bahkan, jika jumlah nakes yang terpapar cukup banyak, Puskesmas akan menutup sementara layanan operasionalnya.

"Kemarin yang sempat tutup itu Kotagede 2, Mantrijeron 1, Gondokusuman, Umbulharjo 2. Itu semua statusnya sudah divaksin, kan nakesnya duluan," kata dia.

Ia berencana memulai pemberian vaksin dosis ketiga kepada para nakes di Kota Jogja. "Ini masih menunggu untuk booster vaksin ketiga. Pakai vaksin moderna," ujarnya.

BACA JUGA : 95 Nakes Domisili Bantul Terpapar Covid-19

Selain meminta agar menaati protokol kesehatan, kata dia, masyarakat harus mengurangi mobilitas. Sebab varian delta yang penyebarannya lebih cepat telah masuk ke DIY.

"Satu-satunya jalan mobilitas ditekan dan taat protokol kesehatan. Paling tidak 14 Hadi enggak bertemu hilang nanti," katanya.

Emma juga mengakui bahwa pelaksaan PPKM Darurat belum berjalan dengan optimal. Meski telah ada penurunan mobilitas dari merah menjadi kuning, namun penambahan kasus masih cukup signifikan di wilayah setempat.

"Kita kan ditarget mobilitas turun 50 persen dan memang sudah berubah menjadi 30 persen. Tapi kan penambahan kasusnya masih ada terus. Apalagi yang sekarang ini sebaran kasusnya lebih cepat," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tiga Bos Smelter Swasta Divonis 5-8 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Timah

News
| Jum'at, 27 Desember 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal

Wisata
| Rabu, 25 Desember 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement