Advertisement
Pembangunan Talut Baron Molor

Advertisement
Harianjogja.com, TANJUNGSARI – Pembangunan talut di Pantai Baron, Kalurahan Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul molor dari target yang telah ditentukan. Seharusnya proyek senilai Rp2,8 miliar selesai pada 27 Juni lalu, namun hingga sekarang rekanan masih melaksankan pembangunan guna mengurangi potensi abrasi di kawasan pantai.
Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengatakan, pembangunan talut Baron menggunakan sisa dana hibah rehabilitasi dan konstruksi dampak dari Badai Cempaka yang terjadi di akhir 2017 lalu. Pembangunan talut sebagai upaya mencegah terjadinya abrasi di Pantai Baron.
Advertisement
BACA JUGA : Cegah Abrasi, Pantai Baron Dibangun Talut
Sesuai kontrak yang disepakati bersama-sama dengan rekanan, proyek senilai Rp2,8 miliar ini harus selesai pada 27 Juni lalu. Meski demikian, hingga waktu yang dijanjikan pembangunan belum juga terselesaikan tepat waktu. “Ada perpanjangan dan seharusnya selesai di pertengahan Agustus ini,” katanya, Senin (2/8/2021).
Edy mengungkapkan, pengerjaan talut terlambat karena dipengaruhi faktor alam. Adanya gelombang tinggi di kawasan pantai membuat pengerjaan terganggu sehingga terjadi kemoloran dalam penyelesaian.
“Beberapa hari ini juga ada kendala ombak besar. Mudah-mudahan bisa selesai di masa perpanjangan,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan Kepala Bidang Administrasi Pembangunan, Sekretariat Daerah Gunungkidul, Hermawan Yustianto. Menurut dia, molornya pembangunan talut Baron terjadi dikarenakan adanya gelombang tinggi sehingga mengganggu proses pengerjaan. “Memang molor dari jadwal dan diberikan perpanjangan selama 50 hari untuk menyelesaikan,” katanya.
Yus, sapaan akrabnya menuturkan, sebelum masa perpanjangan diberikan, pemkab bisa saja mengambil opsi pemutusan kontrak dan pemberian sanksi. Meski demikian, hal tersebut tidak diambil karena mempertimbangkan keberadaan proyek di lokasi strategis sehingga diberikan kesempatan menyelesaikan.
BACA JUGA : Talut di Pantai Baron Ambrol, Kok Bisa?
“Tidak baik kalau diputus kontraknya sehingga dipilih opsi memperpanjang masa pengerjaan,” ungkapnya.
Dia pun akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan untuk memastikan pengerjaan dapat diselesaikan serta talut berfungsi sesuai dengan perencanaan. “Ini masih proses penyelesaian di masa perpanjangan,” katanya.
Salah seorang warga di kawasan Pantai Baron, Sukino berharap pembangunan talut bisa segera diselesaikan. Ia menyakini dengan fasilitas ini kawasan pantai akan lebih tertata dan indah karena juga ada spot foto bagi para pengunjung di dekat aliran sungai bawah tanah Baron.
“Talut sudah dikerjakan sejak sebelum puasa, tapi sehingga sekarang belum selesai,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Inggris Bakal Pangkas PNS dan Pilih Manfaatkan AI demi Efisiensi
Advertisement
Ramadan, The Phoenix Hotel, Grand Mercure & Ibis Yogyakarta Adisucipto Siapkan Menu Spesial
Advertisement
Berita Populer
- Jaga Ketahanan Pangan, Petani Semanu Gunungkidul Diminta Tidak Menjual Semua Gabah
- Dana Perbaikan Jalan Senilai Rp23 Miliar di Kulonprogo Batal Cair, Padahal Sudah Sosialisasi ke Warga
- Kemenhub Gelar Mudik Motor Gratis Lebaran 2025, Begini Cara Mendaftarnya
- BMKG Deteksi Fenomena Belokan Angin, Warga DIY Diminta Waspada Cuaca Ekstrem Tiga Hari ke Depan
- Dongkrak Wisatawan saat Ramadan, Dispar Kulonprogo Gelar Saron Gender Suguhkan Seafood di Pantai Glagah
Advertisement
Advertisement