Advertisement
Belasan Kambing di Tepus Mati Misterius

Advertisement
Harianjogja.com, TEPUS - Pemerintah Kalurahan Purwodadi, Tepus, Gunungkidul mencatat dalam kurun satu minggu ada 14 kambing warga yang mati secara misterius. Diduga kematian hewan ternak ini karena digigit kawanan hewan liar yang sering menyerang pada saat musim kemarau.
Lurah Purwodadi, Tepus, Gunungkidul Sagiyanto mengatakan, serangan terhadap hewan ternak sudah mulai terlihat. Selama satu minggu terakhir ada empat lokasi penyerangan yang tersebar di Dusun Danggolo dan Ngande-ande.
Advertisement
BACA JUGA : 5 Ekor Kambing di Tepus Mati Diserang Hewan Liar
“Serangan terakhir diketahui pada Rabu [4/8]. Satu kambing dilaporkan mati,” kata Sagiyanto kepada wartawan, Kamis (5/8/2021).
Dia mengungkapkan, sudah ada 14 kambing milik warga yang mati. Meski demikian, Sagiyanto belum bisa memastikan penyebab kematian ini karena warga tidak ada yang tahu kapan peristiwa penyerangan tersebut terjadi. Dilihat dari ciri-ciri serangan ada kesamaan karena ada bekas gigitan di bagian leher atau pun perut.
Selain itu, tidak ada daging yang dimakan. Adapun ciri lainnya, ternak-ternak mati disebabkan karena kehabisan darah.
“Diduga dilakukan oleh kawanan hewan liar. Peristiwa penyerangan di wilayah Purwodadi sudah sering terjadi dan hampir berulang setiap tahunnya,” ungkapnya.
BACA JUGA : Waspada! Di Gunungkidul Banyak Ternak Mati Digigit Hewan
Jogoboyo Kalurahan Purwodadi, Suyanto mengatakan, ancaman serangan hewan liar tidak lepas dari kebiasaan warga yang memelihara ternak di area ladang yang jauh dari perumahan. Kebiasaan ini dilakukan untuk mempermudah memberikan pakan terhadap ternak yang dipelihara. “Ada ratusan yang dipelihara di ladang,” katanya.
Ditambahkannya, ada beberapa cara untuk menghindari serangan hewan liar. Salah satunya dengan memindahkan area kadang mendekat ke perumahan saat musim kemarau sehingga mudah dalam pengawasan. Adapun cara lainnya, warga memperkuat kandang agar tidak mudah dirusak. Namun, kata dia, dengan memperkuat kadang potensi serangan masih mungkin terjadi karena ternak-ternak tidak bisa diawasi secara penuh.
“Yang jelas kami terus mengimbau kepada warga untuk terus waspada terhadap potensi serangan hewan liar,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca Hari Ini, Jogja dan Sekitarnya Berawan
- Subhan Nawawi Ingatkan Jangan Ada Perpeloncoan Saat MPLS
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang, Senin 14 Juli 2025
- Jadwal Bus Sinar Jaya (Malioboro-Pantai Parangtritis dan Pantai Baron Gunungkidul), Senin 14 Juli 2025
- Rencana Integrasi Puskesmas Pembantu ke Koperasi Desa Merah Putih, Dinkes Sleman Tunggu Juknis
Advertisement
Advertisement