Advertisement

Posduk TRC BPBD DIY, Melayani Karena Panggilan Kemanusiaan

Yosef Leon
Senin, 16 Agustus 2021 - 06:07 WIB
Sugeng Pranyoto
Posduk TRC BPBD DIY, Melayani Karena Panggilan Kemanusiaan Sukarelawan Posduk TRC BPBD DIY saat memakamkan pasien Covid/19 beberapa waktu lalu. /Dok. BPBD DIY

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Posko Dukungan (Posduk) Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD DIY) mempunyai peranan yang penting dalam penanganan pandemi Covid-19.
Tak hanya di sektor hulu saja seperti tindakan dan upaya pencegahan Covid-19 tapi sampai di sektor hilir seperti penguburan jenazah pasien Covid-19 tim ini juga ikut serta berperan.
Komandan Posko Dukungan (Posduk) TRC BPBD DIY, Wahyu Pristiawan Buntoro, mengatakan di antara semua tugas penanganan pandemi itu, penguburan jenazah pasien Covid-19 merupakan yang paling melelahkan. Terlebih saat angka kematian tiba-tiba melonjak drastis beberapa waktu lalu, membuat tim sukarelawan personel Posduk TRC BPBD DIY sempat kewalahan.
"Tugas pemakaman memang yang paling melelahkan, karena biasanya dilakukan pada malam hari. Dulu waktu pasien Covid-19 yang meninggal melonjak, biasanya kabupaten/kota itu habis Magrib tenaganya sudah terbatas sehingga meminta bantuan kepada kami dan ini kan sewaktu-waktu mesti siap, entah itu tengah malam mesti siaga," kata Wahyu, Minggu (15/8).
Selain tugas penguburan jenazah pasien Covid-19, tim Posduk TRC BPBD DIY juga berperan dalam memberi pelatihan pemulasaran jenazah kepada sukarelawan lain. Hal itu dilakukan agar penguburan pasien Covid-19 dapat dilakukan cepat dan bisa ditangani oleh banyak pihak. "Pemberian pelatihan itu kepada kemantren dan kapanewon untuk pemulasaran jenazah karena sempat kasus Covid-19 meninggi ya dan kemudian juga soal pemakaman isoman kan RS juga kewalahan, warga juga masih pada takut sehingga kami melatih para sukarelawan untuk bisa membantu," katanya.
Wahyu merasa sangat terbantu dengan kehadiran para sukarelawan yang punya semangat tinggi untuk bersama-sama mengatasi pandemi Covid-19. Sebab, dengan jumlah personel yang sangat terbatas, Posduk TRC BPBD DIY merasa sangat kesulitan dalam memenuhi permintaan bantuan pemakaman bagi pasien Covid-19. "Di DIY kan anggota kami sangat terbatas ya paling hanya 30 an, makanya kami didukung dengan sukarelawan yang juga terbagi beberapa yakni ada medis, yang ngelakuin tes swab, dan sukarelawan pemakaman. Itu ada sekitar 82 dari berbagai komunitas yang ada di DIY jadi mereka tidak di sini tapi di tempat masing, sehingga kalau diperlukan baru kami panggil," ujarnya.

Unit Perbantuan
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto, menyebut Posduk BPBD DIY merupakan unit perbantuan yang bersifat mendukung penanganan Covid-19 di kabupaten/kota. Sehingga ketugasan personel pun hanya sewaktu-waktu saja saat diperlukan atau tim dari kabupaten/kota kewalahan.
"Kami di Satgas Covid-19 kan masuk ke dalam bagian sekretariat, jadi itu ada beberapa fungsi yakni administrasi, logistik, termasuk di dalamnya adalah pemakaman. Nah, Posduk ini sifatnya dukungan dalam bantuan pemakaman pasien Covid-19," katanya.
Adapun para personel ditarik dari organisasi masyarakat atau satuan kebencanaan yang telah lebih dulu terbentuk di masing-masing daerah. Jika kondisi membutuhkan mereka akan siap bertugas dalam penanggulangan Covid-19. "Tugasnya juga tidak hanya sebagai tim penguburan, kadang menangani pasien yang isoman, dan pelatihan pemulasaran jenazah," kata Lilik.
Untuk yang terakhir yakni pelatihan pemulasaran jenazah, Posduk memang menargetkan bahwa tim atau sukarelawan yang bertugas di tiap kapanewon atau kemantren mampu menangani jenazah pasien Covid-19. "Jadi sebanyak 78 kemantren dan kapanewon di DIY itu kami latih semua dengan harapan tidak ada kekosongan ya, sesungguhnya kalau ada pasien isoman yang meninggal dunia dan kondisi RS penuh ini bisa diatasi oleh para sukarelawan tadi yang sudah dilatih," ujarnya.
Posduk TRC BPBD DIY juga mengapresiasi para sukarelawan yang dengan tulus hati ikut serta bersama-sama menangani pandemi. Mereka rela tidak dibayar dan mempertaruhkan risiko demi penanganan pandemi Covid-19. "Karena dasarnya memang kemanusiaan ya, jadi karena panggilan hati, kami sangat apresiasi sekali. Cuma fasilitas prokes itu kami siapkan untuk keamanan mereka. Dan kadang ada dukungan dari masyarakat yang merasa simpati sepeeti vitamin, buah, dan permakanan," ungkap Lilik.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement