Advertisement
Sultan Tak Ingin Sekolah & Kampus DIY Buru-Buru Dibuka karena Risikonya Besar

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta semua pihak tidak buru-buru menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) sebelum semua guru dan siswa mendapatkan vaksin Covid-19. Saat ini Pemda DIY tengah menggenjot vaksinasi yang ditargetkan selesai sampai Oktober mendatang dari total sasaran vaksinasi.
“Guru kan sudah selesai vaksin, pelajar sudah harus divaksin. Kalau belum jangan dilakukan [PTM], risikonya terlalu besar,” kata Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Rabu (25/8/2021).
Advertisement
BACA JUGA: DIY Siapkan Aturan Vaksin Jadi Syarat Masuk Objek Wisata
Sultan mempersilakan guru masuk sekolah minimal 50% untuk mempersiapkan PTM. Sultan hanya belum berkenan jika PTM untuk siswa dibuka saat ini karena kasus Covid-19 masih terjadi di DIY, “Gurunya sudah [divaksin] tapi anak-anaknya [belum],” ujar Sultan.
Raja Kraton Ngayogyakarta ini juga meminta perkuliahan tatap muka juga jangan dulu digelar. Saat ini Pemda DIY baru menyelesaikan sasaran vaksinasi agar September bisa di atas 50% dan Oktober mendatang diharapkan minimal bisa mencapai 80% dari total sasaran, termasuk pelajar untuk membentuk kekebalan komunal atau herd immunity.
Sultan ingin vaksinasi bisa mencapai 20.000 orang dalam sehari, namun DIY baru mampu memvaksin 12.000an dalam sehari. “Harapan saya [vaksinasi] bisa naik 20.000 ribu per hari tapi ya rata-rata 12.000an, semoga bisa selesai,” ujar Sultan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DIY, sasaran vaksinasi di DIY mencapai 2.879.699 orang. Namun cakupan atau yang sudah divaksin untuk dosis pertama per 24 Agustus 2024 sebanyak 1.451.587 orang atau 50,41%. Untuk dosis kedua 614.962 orang atau 21,36%.
Khusus untuk remaja dari sasaran 311.396 sasaran, yang sudah divaksin dosis pertama 48.241 orang atau 15.48%. Sementara dosis kedua sebanyak 21.422 orang atau 6,87%.
BACA JUGA: Resmi! Pemilihan Lurah di Sleman Digelar 31 Oktober
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan cakupan vaksinasi untuk pelajar saat ini masih sedikit atau sekitar 5% sehingga belum memungkinkan untuk menggelar PTM. Meskipun Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) menyampaikan vaksinasi bukan syarat utama dalam menggelar PTM dan peraturan diserahkan kepada pemerintah daerah, kata Aji, DIY tetap ingin pelajarnya divaksinasi dan menunggu kondisi Covid-19 benar-benar melandai.
“Kami sekarang belum bisa tatap muka tapi kami persiapan karena gurunya sudah boleh masuk dengan jumlah maksimal 50 persen untuk melakukan persiapan kalau sewaktu-waktu kita bisa tatap muka,” kata Baskara Aji. Hal serupa juga berlaku bagi perkuliahan. Baskara Aji mempersilakan dosen untuk masuk kampus dan mempersiapkan PTM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement