Migrasi Tahunan Burung Layang-layang Asia Tiba di Jogja, Hati-hati saat Lewat Gondomanan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Migrasi tahunan burung Layang-layang Asia telah tiba di Jogja. Migrasi rutin terjadi setiap tahun di Jogja. Ribuan burung akan singgah di beberapa titik di Jogja.
Namun, titik yang paling terkenal sebagai tempat singgah burung-burung tersebut adalah perempatan Gondomanan, Kota Jogja. Di kabel listrik yang membentang di kawasan perempatan Gondomanan, akan tampak ribuan burung bertengger dan berjejer rapi. Ada pula yang hinggap di pohon yang ada di kawasan tersebut.
Foto-foto kawanan burung ini seperti dibagikan oleh warganet di twitter. Pada Senin (20/9/2021), warganet dengan nama akun @zuiderbuiten membagikan empat foto burung-burung yang bertengger di atas deretan kabel.
"Tamu tahunan Jogja sudah datang. Hati-hati ranjau buat yang lewat Gondomanan," tulisnya.
Unggahan tersebut kemudian dibagikan ulang oleh akun twitter @JogjaUpdate. Warganet pun kemudian riuh berkomentar. Kebanyakan mengingatkan agar hati-hati saat melintas di jalan kawasan tersebut sebab bisa terkena yang disebut ranjau, yakni kotoran burung. Ada pula yang berbagi pengalaman pernah mengalaminya.
"duh kelingan tau kebagian ranjau ne pas lg nge gas motor wkkw," tulis @onlyndaa.
"Pernah ketiban rudale neng etan hotel Purosani," tambah @rian76cupy.
"Hesss jan wistau keno jaketku pas jemput kancaku neng klinik," kata @fattahcerdas.
"ga pernah kena ranjaunya cuma pernah di tabrak kaca helmku," komentar @igaputrih.
Dikutip dari situs Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), fenomena Burung migran yang salah satunya adalah jenis Layang-layang Asia (Hirundo rustica) merupakan kejadian rutin setiap tahunnya dan biasanya terjadi di Bulan September – Maret tahun berikutnya.
Burung migran tersebut bermigrasi melalui jalur yang sama, dan mereka akan pergi di musim dingin selanjutnya akan kembali lagi ke asalnya pada saat udara mulai hangat. Di Jogja, burung layang-layang asia ini akan singgah di beberapa titik seperti Jalan Malioboro, Jl. Ahmad Dahlan, Titik Nol Km dan Jl. Mayor Suryotomo.
Kehadiran Burung layang-layang Asia tersebut membawa dampak yang merugikan bagi pemilik toko sepanjang Jl. Mayor Suryotomo akibat kotoran dan bau kotoran burung tersebut. KSDAE tetap mengimbau masyarakat untuk tidak memburu atau menembaki burung layang-layang asia tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan kotoran burung layang-layang asia ini, KSDAE menghimbau masyarakat dapat melakukan pembersihan secara berkala untuk mengurangi bau dan pencemaran lingkungan.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Status Siaga Darurat Bencana DIY Diperpanjang hingga 2 Januari 2025
- Kalah dari PSBS, Pelatih PSS Akui Materi Latihan 3 Pekan Terakhir Tak Jalan di Lapangan
- Angka Konsumsi Ikan oleh Masyarakat Bantul Masih Rendah
- Ini Upaya Kampus Muhammadiyah Mengantisipasi Judol di Kalangan Mahasiswa
- Pilkada 2024, Kampanye Akbar di Sleman Hanya Dilakukan Dua Kali
Advertisement
Advertisement