Advertisement
Dewan Desak Perbaikan Irigasi Banjaroya
Advertisement
Harianjogja.com, WATES--Upaya perbaikan saluran irigasi di dusun Pantog Wetan, kalurahan Banjaroya, kapanewon Kalibawang, Kulonprogo, yang ambles pada Selasa (21/9/2021) menjadi sorotan DPRD Kulonprogo. Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO) diharapkan mempercepat upaya perbaikan.
Anggota Komisi III DPRD Kulonprogo Wisnu Prasetya mengatakan percepatan upaya perbaikan harus segera dilakukan. Karena, aliran air menjadi terganggu imbas ditutupnya sementara irigasi. Padahal, aliran air peranannya cukup penting untuk mengaliri ribuan hektare lahan pertanian.
Advertisement
"Kerusakan ini jangan sampai mengganggu masa tanam. Saluran irigasi Kalibawang ini kan sangat strategis ya dan juga vital peranannya untuk pengairan ribuan hektare sawah. Saat ini, lahan pertanian sedang memasuki masa tanam pertama," kata Wisnu pada Kamis (23/9/2021).
Anggota DPRD Kulonprogo dari fraksi Golkar ini mengatakan jika saluran irigasi yang melewati wilayah kapanewon Kalibawang usianya sudah uzur. Dibangun pada masa Belanda silam. Oleh karena itu, upaya perawatan yang komprehensif dinilai perlu dilakukan.
"Sektor pertanian diharapkan mampu dijaga di tengah pandemi Covid-19 terlebih diterapkannya PPKM berjenjang. Sehingga saluran irigasi yang jebol harapannya segera bisa dilaksanakan. Petani juga tidak dipusingkan dengan jebolnya saluran irigasi," ujar Wisnu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kawasan Permukiman (DPUKP) Kulonprogo Gusdi Hartono mengatakan saluran irigasi peninggalan kompeni yang jebol tersebut berada di wilayah dusun Pantog Wetan, kalurahan Banjaroyo, kapanewon Kalibawang, Kulonprogo.
"Penyebab jebolnya saluran irigasi diduga karena adanya hujan deras yang terjadi pada Selasa (21/9). Debit air meningkat signifikan. Sehingga, struktur irigasi menjadi lemah dan tak kuasa menahan debit air yang banyak," ujarnya.
Ia menambahkan debit air yang tinggi juga menggerus dinding tanggul sepanjang lima meter. Terlebih, debit air yang tinggi juga merusak jalur inspeksi irigasi di sekitar lokasi kejadian.
Bahkan, sebuah jembatan yang tak jauh dari jebolnya saluran irigasi ikut rusak karena terhempas debit air yang tinggi. Guna mengantisipasi terjadinya kerusakan tambahan, jawatannya berkoordinasi dengan sejumlah pihak agar menutup sementara aliran air.
"Aliran air sementara waktu kami tutup untuk meminimalisir kerusakan menjadi lebih parah. Meskipun, dampaknya akan dirasakan kepada lahan pertanian di sekitar lokasi kejadian jebolnya saluran irigasi," ujar Gusdi.
Staf Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak (BBWSSO) Arif Wibowo saat dimintai konfirmasi mengatakan upaya perbaikan menjadi agenda yabg akan dilakukan menyusul kerusakan aliran irigasi di wilayah kapanewon Kalibawang.
Ari mengaku jika jawatannya sudah mengajukan upaya perbaikan instansi terkait. "Rencananya perbaikan akan memakan waktu selama dua Minggu. Perbaikannya juga masih menunggu hasil koordinasi antar stakeholder," kata Arif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Teras Malioboro 2 Mulai Dikosongkan, 375 Pedagang Belum Ambil Undian
- 890 Sapi Terjangkit PMK, Pemkab Gunungkidul Belum Akan Tutup Pasar Hewan
- Terdampak SE dari Pemerintah Pusat, Proyek Infrastruktur di Bantul Baru Bisa Dimulai Mei 2025
- Bantah Memberangus Serikat Pekerja, Tarumartani Pekerjakan Kembali Karyawan Sempat di-PHK
- 3 Mobil Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jalan Kaliurang Sleman, Tabrak Toko hingga ATM
Advertisement
Advertisement