Advertisement

19 Kelompok Tani di Sleman Dapat Bantuan Mesin

Lugas Subarkah
Sabtu, 25 September 2021 - 01:46 WIB
Nina Atmasari
19 Kelompok Tani di Sleman Dapat Bantuan Mesin Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo secara simbolik menyerahkan Alsintan kepada petani di Padukuhan Ngaglik, Kalurahan Caturharjo, kapanewon Sleman, Jumat (24/9/2021). - ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-- Sebagai upaya meningkatkan produktivitas petani holtikultura, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman serahkan bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) bagi Petani di Padukuhan Ngaglik, Kalurahan Caturharjo, kapanewon Sleman, Jumat (24/9/2021).

Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman, Suparmono, menjelaskan bantuan Alsintan tersebut diberikan untuk 19 Kelompok Tani yang berkecimpung di bidang holtikultura dan perkebunan. "Hari ini disampaikan hibah kepada 19 kelompok tani bidang holtikultura dan perkebunan sebesar Rp280 juta dalam bentuk Alsintan," katanya.

Advertisement

Pemberian bantuan oleh Pemkab Sleman kepada 19 kelompok tani ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas para petani di bidang holtikultura dan perkebunan. Selain itu, dalam kegiatan tersebut Pemerintah Kabupaten Sleman juga memberikan bantuan kepada dua Kelompok Wanita Tani (KWT) yaitu KWT Seyegan dan KWT Gamping.

Baca juga: Ganjil Genap Tetap Diterapkan di Objek Wisata Hutan Pinus Mangunan

Masing-masing KWT mendapat bantuan sebesar Rp55 juta yang diberikan dalam bentuk sarana pembibitan yakni rumah bibit dan aneka bibit sayuran, pengembangan demplot dan pertanaman berupa polybag dan pupuk kompos.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengatakan Alsintan yang diberikan kepada Kelompok Tani tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk peningkatkan produktivitas. "Sektor pertanian telah menjadi salah satu faktor yang bisa menjaga stabilitas ekonomi di saat pandemi Covid-19. Maka bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas,” katanya.

Perkembangan penggunaan lahan di Kabupaten Sleman selama lima tahun terakhir menunjukkan luas lahan sawah turun rata-rata per tahun sebesar 0,08 %, luas pekarangan naik 0,12 %. Luas tegalan dan lainnya turun 0,04 % dari total luas wilayah Kabupaten Sleman.

Baca juga: Terdakwa Klithih Kotagede Dituntut Penjara 1 Tahun 7 Bulan

Pemkab Sleman telah melakukan langkah-langkah guna pengendalian alih fungsi lahan dengan menetapkan Perda Pengendalian Lahan Pertanian dan Perkebunan Berkelanjutan (PLP2B). Untuk mengoptimalkan produksi dan pemasaran hasil pertanian, para petani hendaknya mengikuti dinamika yang terjadi di masyarakat.

“Mengingat pada saat ini kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat, termasuk mengkonsumsi makanan organik semakin meningkat. Tentunya ini merupakan peluang bagi para petani di Sleman untuk mengembangkan produk pertanian organic,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Empat Anggota Dewan Diperiksa KPK Terkait Titipan Paket Pekerjaan APBD

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement