Advertisement
Strawberry Lereng Merapi Berpotensi Masuk Pasar Modern

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Cangkringan memiliki sejumlah potensi pertanian, salah satunya yakni komoditas strawberry. Dengan kualitas yang bagus dan rasa yang enak, strawberry dari petani Cangkringan ini berpotensi untuk dipasok kepasar modern.
Hal ini disampaikan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi yang meninjau potensi ekonomi dari perkebunan dan pertanian di lereng Merapi, tepatnya di Kalurahan Glagaharjo dan Kepuharjo, Kapanewon Cangkringan, Sabtu (9/10/2021).
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Peninjauan pertama dimulai dari lahan pertanian cabai dan timun milik salah satu warga di Dusun Kalitengah Kidul, kemudian dilanjutkan ke Teras Merapi, lalu perkebunan strawberry di Klangon, Dusun Kalitengah Lor dan terakhir di Dusun Petung, Kepuharjo.
Menurutnya buah strawberry dari hasil pertanian tersebut rasanya enak dan berpotensi untuk bisa menjadi pemasok di pasar modern atau supermarket. “Semangat Masyarakat disini patut diapresiasi, potensi strawberry ini sangat bagus buat para petani guna menambah nilai perekonomian masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA: Wisata untuk Anak Dibuka, Pengunjung Gembira Loka Zoo Membeludak
Salah satu anggota KWT Kalitengah Lor, Sri Rahayu, menuturkan hampir 100 persen warga yang menanam strawberry ini ikut mendukung agrowisata bukit klangon sehingga bisa meningkatkan nilai tukar petani untuk wisatawan. Warga Klangon sudah menanam sebanyak 40.000 dari target 50.000 tanaman strawberry dan diharapkan pada akhir bulan Desember bisa diresmikan Kampung Strawberry.
Kunjungan kemudian dilanjutkan ke perkebunan kopi di Dusun Petung, Kepuharjo, Cangkringan.GKR Mangkubumi didampingi Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa berkesempatan memetik biji kopi. Selain memetik kopi, keduanya juga melakukan penanaman pohon kopi di salah satu perkebunan warga dusun Petung.
“Kopi Merapi mempunyai rasa yang enak dan merupakan ciri khas dari Kabupaten Sleman. Kita harus lebih giat ikut serta memasarkan kopi Merapi ini agar masyarakat di luar Sleman juga mengetahui enaknya kopi Merapi,” kata Danang.
Ketua Badan Permusyawaratan Kalurahan (BPKal) Kepuharjo, Sumijo, mengatakan biji kopi hasil dari petani kopi ini telah dijual dalam bentuk kopi kering dan ada juga yang dalam bentuk bubuk kopi. “Permintaan semakin hari semakin meningkat, ini dikarenakan kopi Merapi mulai diminati oleh masyarakat luas, kadang kami kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Viral Bikin Paspor Langsung Jadi dalam Sehari Bayar Lagi Rp1 Juta, Sah atau Tidak?
Advertisement

Kunjungan Malioboro Meningkat, Oleh-oleh Bakpia Kukus Kebanjiran Pembeli
Advertisement
Berita Populer
- Mantan Wali Kota Haryadi Menangis saat Sidang, Pengacara: Tak Ada Niat Memperkaya Diri
- Delegasi ATF Kunjungi Sumbu Filosofi, Ajang Bidik Wisatawan Asia Tenggara
- Kompensasi Belum Beres, Menara Telekomunikasi Disegel Warga
- Gulirkan Beras untuk ASN, Bulog Wajib Membeli dari Petani
- Rayakan HUT ke-25, Kids Fun Jogja Ajak Ribuan Orang Senam Bareng
Advertisement
Advertisement