Advertisement
Sultan Minta Perumahan Dibangun Vertikal untuk Hemat Lahan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pemerintah kabupaten dan kota khususnya Sleman agar pembangunan perumahan berorientasi vertikal untuk menghemat lahan terbuka hijau. Permintaan tersebut menanggapi alih fungsi lahan yang masif sehingga berimbas pada perubahan cuaca di DIY yang semakin panas.
Sultan mengaku tidak bisa melarang orang luar untuk tinggal di DIY dan membangun rumah. Hal yang bisa dilakukan adalah membatasi pembangunan rumah lebih ke arah vertikal ketimbang horizontal yang bisa memakan banyak lahan.
Advertisement
BACA JUGA : Tiap Tahun 50 Hektare Sawah di Sleman Lenyap
“Kalau saya lebih cenderung bagamana Sleman itu membatasi, dalam arti membatasi bukan orang tidak boleh tinggal di Sleman tapi sudah harus membangun [dengan] tidak boleh melebar dalam arti tanah yang luas tapi naik [rumah susun]. Sehingga tanah itu enggak perlu luas [hemat lahan] tapi naik [bersusun],” kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Selasa (12/10/2021).
Pembangunan rumah juga diatur berapa persen untuk bangunan dan berapa persen untuk halaman terbuka. Dengan demikian akan banyak ruang terbuka hijau privat maupun publik. “Larinya ke situ, jadi sudah waktunya kalau enggak nanti pengertian rumah perlu tanah yang luas kan berbeda dengan tanah izin bertingkat sehingga engga perlu tanah itu luas,” ucap Sultan.
BACA JUGA : Banyaknya Kampus di Sleman Picu Tingginya Alih Fungsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Harga Tiket Mendaki Gunung Fuji Jepang Kini Naik Dua Kali Lipat
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- PMI Asal Gunungkidul Meninggal di Taiwan, Jenazah Belum Bisa Dipulangkan ke Paliyan
- Pemkab Sleman Siapkan Rp210 Juta untuk Bantu Pendanaan Penulisan Skripsi Hingga Tesis ASN
- Ingin Bekerja ke Luar Negeri, Pemkab Imbau Warga Gunungkidul Gunakan Jalur Resmi
- Disdikpora Kota Jogja Perpanjangan Pengajuan Akun SPMB SMP Sampai 2 Juli 2025
- Volume Sampah Plastik di Sleman Capai 222 Ton Per Hari
Advertisement
Advertisement