Advertisement

Negara di Samudra Hindia Ini Bantu Pengolahan Sampah Kulonprogo

Hafit Yudi Suprobo
Sabtu, 23 Oktober 2021 - 13:17 WIB
Budi Cahyana
Negara di Samudra Hindia Ini Bantu Pengolahan Sampah Kulonprogo Truk dan alat berat beroperasi di TPA Banyuroto di Kapanewon Nanggulan, Kulonprogo, Kamis (21/10/2021). - Istimewa/Pemkab Kulonprogo

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pengelolaan sampah di Kulonprogo menjadi perhatian negara kepulauan di Samudra Hindia di sebelah timur Benua Afrika, yakni Seychelles. Negara tersebut ingin ikut berperan dalam penanganan sampah di Bumi Binangun.

Wakil Bupati Kulonprogo, Fajar Gegana, mengatakan saat ini pengelolaan sampah di Kulonprogo masih dilakukan secara konvensional. Bahkan, keberadaan Yogyakarta International Airport (YIA) dapat menyebabkan permasalahan sampah kian kompleks. "Untuk itu dibutuhkan upaya serius agar sampah tidak menumpuk. Potensi timbunan sampah di Kulonprogo dengan jumlah penduduk sebanyak 434.483 jiwa diperkiraan mencapai 173 ton per hari atau 63.260 ton per tahun," kata Fajar, Jumat (22/10/2021).

Advertisement

Fajar, sampah yang tertangani di TPA Banyuroto berdasarkan data timbang tercatat sebanyak 24 ton sampai 35 ton per hari. Padahal, umur teknis zona landfill satu di TPA Banyuroto diperkirakan akan habis pada Maret 2022.

Duta Besar dan Utusan Presiden Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito mengatakan daerah tujuan wisata seperti Bali dan Jogja berisiko memiliki tumpukan sampah yang melimpah. Salah satu cara cepat untuk mengelola sampah adalah dengan membakarnya. Sayangnya, membakar sampah berpotensi mencemari lingkungan.

“Setelah nanti melihat sampah di TPA Banyuroto dan kalau ada tes untuk melihat konten sampah secara random, nanti kami menyiapkan mesin pengolahan sampah, bisa mesin bakar atau mesin pirolisis,” kata Nico. Ketika bantuan sudah siap, dibutuhkan pengelola atau tim yang bertanggung jawab terhadap penggunaan mesin.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kulonprogo, Gusdi Hartono menyatakan bantuan mesin pengolah sampah dari pemerintah Seychelles merupakan bentuk solidaritas. “Mudah-mudahan bantuan dari Seychelles dan BKKBN ini bisa mengatasi persoalan sampah di Kulonprogo,” kata Gusdi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement