Advertisement
Adakah Pengaruh Gempa Salatiga ke Erupsi Merapi?

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Serangkaiam gempa Bumi terjadi di wilayah Salatiga dan Ambarawa, Jawa Tengah, pada Sabtu (24/10/2021). Meski dipicu oleh aktivitas sesar Merapi-Merbabu, dipastikan kejadian ini tidak berpengaruh pada aktivitas erupsi Gunung Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) , Hanik Humaida, menjelaskan rangkaian gempa ini tidak mempengaruhi erupsi Gunung Merapi. "Sampai saat ini kejadian gempa di Salatiga dan sekitarnya tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Merapi," katanya, Minggu (24/10/2021).
Advertisement
Berdasarkan pantauan BPPTKG, pada Sabtu (23/10/2021), aktivitas Gunung Merapi tidak mengalami perubahan signifikan. Pada periode pengamatan hari itu selama 24 jam, tidak teramati adanya guguran lava pijar maupun awan panas.
Dalam periode pengamatan tersebut hanya terdengar dua kali suara guguran dari Pos Babadan dengan intensitas sedang. Pada kegempaan, terjadi 174 gempa guguran, 16 gempa hembusan, 51 gempa tektonik, enam gempa fase banyak dan satu gempa low frequency.
Demikian pula pada Minggu (24/10/2021) tidak terjadi aktivitas signifikan pada Gunung Merapi. Pada periode pengamatan pukul 00.00 WIB-12.00 WIB, tidak teramati adanya guguran lava pikar maupun awan panas.
Dalam laporan mingguan, BPPTKG mencatat terjadi dua awan panas dengan jarak luncur maksimal 2,5 km ke arah barat daya dan 60 guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 2 km ke arah yang sama. "Dilaporkan terjadi hujan abu tipis di wilayah Kecamatan Selo, Boyolali," katanya.
Berdasarkan analisis morfologi dari Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2, tidak teramati adanya perubahan morfologi baik kubah barat daya maupun kubah tengah yang signifikan. Volume kubah lava barat daya sebesar 1,6 juta meter kubik dan kubah tengah sebesar 2,9 juta mater kubik.
BACA JUGA: Haedar Nashir Tegaskan Indonesia Milik Semua, Kritik Siapa?
Dengan tingkat aktivitas ini, status Gunung Merapi masih Siaga. Potensi bahaya berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Diduga Langgar Aturan OJK, Nasabah Gugat BPR di PN Bantul
- Jumlah WNA Naik Kereta Tumbuh 10,69 Persen, Jogja Kunjungan Terbanyak
- Empat Pemotor Terlibat Kecelakaan Beruntun di Ring Road Barat Sleman
- Ini Alasan Pemkab Belum Menghapus Dua OPD di Gunungkidul
- Aksi Demo Selesai, Layanan SPKT dan SKCK Polda DIY Kembali Dibuka
Advertisement
Advertisement