Advertisement
Pengunjung Pantai Glagah Melonjak

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Dibukanya objek wisata di Kulonprogo secara terbatas berdampak kepada lonjakan wisatawan yang terjadi di objek wisata pantai Glagah. Berdasarkan catatan dari pengelola, lonjakan wisatawan pada Minggu (24/10/2021) tembus di angka 5.452.
Koordinator TPR Pantai Glagah, Agus Subiyanto, mengatakan uji coba pembukaan objek wisata secara terbatas yang sudah berlangsung selama tiga hari sejak Sabtu (24/10/2021) sampai dengan Senin (25/10/2021).
Advertisement
"Sejak mulai dibuka pada Sabtu (23/10/2021) para wisatawan mulai berdatangan. Tercatat ada 1.632 orang. Kemudian pada Minggu (24/10/2021) terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang mencapai 5.452 orang," kata Agus pada Senin (25/10/2021).
Dikatakan Agus, penerapan aplikasi peduli lindungi di pantat Glagah juga telah dilakukan. Meskipun, dalam penerapannya aplikasi peduli lindungi juga terkendala dengan akses internet. Pengelola wisata Glagah mengantisipasi kendala tersebut dengan meminta wisatawan untuk menunjukkan sertifikat vaksinasi Covid-19.
BACA JUGA: Perempuan dengan Wajah Terluka Ditemukan Tewas di Muara Sungai Opak
"Prosentase kedatangan wisatawan malah lebih banyak warga luar DIY. Wisatawan yang berkunjung mayoritas dari luar DIY ketimbang warga lokal. Seperti Kedu, Solo, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jakarta. Untuk mengantisipasi terjadinya kendala dalam pelaksanaan aplikasi peduli lindungi, kami meminta agar wisatawan menunjukkan sertifikat vaksinasi Covid-19," terang Agus.
Dinas Pariwisata Kulonprogo resmi menguji coba 31 objek wisata untuk dibuka secara terbatas pada Sabtu (23/10/2021). Seiring dengan dibukanya objek wisata secara terbatas, pengelola wisata diminta untuk membentuk satuan tugas penanganan Covid-19 untuk mengantisipasi terjadinya klaster.
Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Joko Mursito, mengatakan pembentukan satuan tugas penanganan Covid-19 di masing-masing destinasi wisata merupakan syarat mutlak yang dipenuhi oleh pengelola wisata sebelum membuka objek wisatanya secara terbatas.
"Sebelum membentuk satuan tugas penanganan Covid-19, kami belum memberi lampu hijau bagi destinasi wisata untuk membuka objek wisatanya. Pembentukan satuan tugas untuk mengawasi jalannya protokol kesehatan di objek wisata serta mengurangi potensi terjadinya klaster penularan Covid-19," kata Joko pada Minggu (24/10/2021).
Dikatakan Joko, pembukaan objek wisata secara terbatas pada Sabtu (23/10/2021) lalu juga berjalan tanpa kendala yang berarti. Terlebih, petugas TPR atau tempat pemungutan retribusi di masing-masing destinasi wisata juga telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
"Kemudian, pelaksanaan aplikasi peduli lindungi dengan menggunakan QR code juga didukung oleh kesadaran para pengunjung dengan mempersiapkannya sebelum datang ke destinasi wisata. Itu sangat membantu kami dalam memberikan pelayanan. Pengunjung kebanyakan sudah mempersiapkan aplikasi peduli lindungi di gawainya masing-masing," terang Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Dukono Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan Tercatat 1,1 Km
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Gempa Bumi Magnitudo 2-2,7 Guncang Wilayah Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul pada Kamis Pagi Ini
- Petani di Bantul Kesulitan Produksi Garam, Ini Penyebabnya
- Keputusan MK 135 Belum Jadi Solusi Persoalan Demokrasi Elektoral
- Sempat Alami Darurat Sampah, Kampung Suryoputran Jogja Sukses Olah Sampah Nyaris 1 Ton Per Bulan
- Ubah Sampah Menjadi Energi Alternatif, Solusi Bangun Indonesia dan dan Got Bag Indonesia Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Teluk Awur Jepara
Advertisement
Advertisement