Advertisement

Positif Covid-19 di SMK N Sedayu Bertambah Jadi 19 Kasus, Ini Kronologi Penularannya

Jumali
Kamis, 28 Oktober 2021 - 11:07 WIB
Sunartono
Positif Covid-19 di SMK N Sedayu Bertambah Jadi 19 Kasus, Ini Kronologi Penularannya Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL - Jumlah pasien Covid-19 di SMKN1 Sedayu terus bertambah. Hingga Kamis (28/10) siang, Satgas Covid-19 Kabupaten Bantul mencatat ada tambahan 12 orang positif usai swab PCR terhadap 29 orang yang kontak erat dengan lima siswa dan seorang guru SMKN1 Sedayu. Sehingga total saat ini kasus Covid-19 di SMKN1 Sedayu ada 19 kasus.

"Untuk 12 orang itu saya belum bisa merinci. Tapi 12 orang itu adalah warga SMKN1 Sedayu. Bisa guru, bisa murid, bisa satpam. Yang jelas saya masih menunggu data dari Puskesmas Sedayu 1," kata Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa, Kamis (28/10/2921) siang.

Advertisement

BACA JUGA ": Klaster Takziah Sedayu: Jumlah Siswa Positif Bertambah 

Oki menambahkan, saat ini tracing kontak erat terhadap 12 warga SMKN1 Sedayu terus dilakukan oleh Puskesmas Sadayu 1. Baik itu kepada keluarga maupun warga lainnya di SMKN1 Sedayu. "Setelah tracing akan ditindaklanjuti swab PCR yang jelas," katanya.

Panewu Sedayu, Lukas Sumanasa mengungkapkan siswa yang positif Covid-19 di SMKN1 Sedayu tidak semuanya berdomisili di Sedayu. Ada satu siswa yang berdomisili di Kasihan. Selain itu, ada juga keluarga salah satu siswa yang positif mengajar di salah satu sekolah dasar di Kapanewon Pajangan.

"Inilah yang kami khawatirkan. Ibunya kan ngajar di Pajangan," terang Lukas.

Lukas mengungkapkan jika selama ini pasien positif Covid-19 yang tertular dari klaster takziah sebagian besar adalah orang tanpa gejala. Sehingga cukup sulit bagi pihaknya memantau penularannya.

"Kami butuh mereka jujur dan tidak keluyuran saat menunggu hasil swab PCR. Apalagi jika mereka dinyatakan positif, kami mengharapkan kerja sama mereka, memenuhi aturan yang ada," harapnya.

Sebelumnya, sebanyak 5 siswa dan seorang guru di SMKN1 Sedayu positif Covid-19. Mereka tertular dari satu siswa yang ditracing nekat masuk sekolah, padahak hasil swab belum keluar. Setelah hasil swab keluar, siswa tersebut ternyata positif Covid-19.

BACA JUGA : Tracing Klaster Sedayu Meluas, Hari Ini 22 Warga Dites PCR 

Panewu Sedayu Lukas Sumanasa mengatakan, salah satu siswa kelas X SMK N1 Sedayu yang diduga menulari empat siswa dan satu guru tersebut sebelumnya telah diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah. Sebab, hasil swab dari tracing 8 orang positif di SD N Sukoharjo, Kapanewon Sedayu, belum keluar. Siswa kelas X SMK N1 itu merupakan satu dari 30 orang yang di swab PCR karena kontak erat dnegan 8 orang positif di SD N Sukoharjo. Dalam perkembangannya dari 30 orang yang diswab, ada tiga positif, salah satunya siswa kelas X SMKN1 Sedayu.

"Kami sudah minta dia tidak berangkat. Tapi ngeyel dan masuk sekolah. Padahal, setelah itu hasil swabnya positif," kata Lukas.

Satgas Kapanewon Sedayu pun melakukan tracing terhadap beberapa murid dan guru di SMKN 1 Sedayu. Hasilnya, lima siswa dan satu guru di SMKN 1 Sedayu dinyatakan positif Covid-19.

Satgas pun kemudian melakukan tracing terhadap orang yang kontak erat dengan 5 siswa dan 1 guru SMKN1 Sedayu. Ada 29 orang kontak erat dengan 5 siswa dan 1 guru SMKN1 Sedayu. "Kami berharap tidak ada lagi tambahan orang positif. Sementara dari informasi yang saya dapat kegiatan (PTM) di sekolah itu dihentikan sementara," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Raharja mengatakan munculnya klaster sekolah itu berawal dari klaster takziah di Argorejo, Sedayu. Di mana, saat itu ada satu warga suspek Covid-19 meninggal dunia. Oleh rumah sakit, jenazah warga itu diminta dikebumikan dengan protokol kesehatan. Namun, ditolak oleh warga. "Alhasil, dilakukan pemakaman tanpa prokes dan ada tahlilan," jelasnya.

Dalam perkembangannya, 2 Oktober 2021 muncul hasil swab bagi jenazah suspek tersebut. Hasilnya, jenazah tersebut positif Covid-19. Satgas kapanewon Sedayu pun melakukan tracing, testing dan treatmen kepada kontak erat. Dari tracing awal didapatkan dua orang anggota keluarga jenazah positif Covid-19. Di mana salah satu anggota keluarga tersebut adalah guru.

BACA JUGA : Begini Kronologi Guru & Siswa SMK di Sedayu Tertular Covid-19 saat PTM 

Tracing kemudian dilanjutkan. Didapatkan tiga orang positif. Ketiga orang itu adalah seorang guru, anak guru tersebut dan satu karyawan swasta. Tracing juga dilakukan kepada seorang karyawan sekolah dan guru yang juga anaknya terpapar positif Covid-19.

"Hasilnya ada 8 siswa SD positif dan terpapar dari guru yang mengajar," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 16:57 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement