Advertisement
Hujan Lebat di Bantul Sebabkan Pohon Bertumbangan dan Tanah Longsor
![Hujan Lebat di Bantul Sebabkan Pohon Bertumbangan dan Tanah Longsor](https://img.harianjogja.com/posts/2021/11/04/1087377/hujan-petir.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul meminta masyarakat mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti banjir, luapan sungai, tanah longsor, dan angin kencang, pada musim hujan ini.
Hujan lebat disertai angin kencang pada Rabu (3/11/2021) lalu menyebabkan pohon tumbang dan tanah longsor. Pohon tumbang terjadi di wilayah Bangunharjo, Kapanewon Sewon.
Advertisement
BACA JUGA: Korupsi di Kalurahan di Gunungkidul Makin Marak, Kini Ada Proyek Fiktif di Getas Playen
Sementara tanah longsor terjadi di tiga titik di Kapanewon Banguntapan, yakni di Kalurahan Banguntapan dua titik dan Kalurahan Baturetno satu titik. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Sekretaris BPBD Bantul Agus Yuli meminta warga yang tinggal di kawasan rawan longsor berhati-hati. “Diusahakan untuk mengungsi sementara ke tempat saudara yang paling aman,” kata Agus, Kamis (4/11/2021).
Dia mencatat sejumlah wilayah yang rawan longsor dan banjir seperti di Sumbermulyo Bambanglipuro, Banguntapan Banguntapan, Mangunan Dlingo, Jatimulyo Dlingo, Girirejo Imogiri, Wukirsari Imogiri, Selopamioro Imogiri, Trimulyo Jetis, Tirtonirmolo Kasihan, Parangtritis Kretek, Donotirto Kretek, Srimulyo Piyungan, Sitimulyo Piyungan, Wonolelo Pleret, Pleret Pleret, Seloharjo Pundong, Gadinsari Sanden, Pajangan Sedayu, Bangunharjo Sewon, Pendowoharjo Sewon, dan Poncosari Srandakan. Selain itu terdapat wilayah-wilayah rawan luapan Sungai Winongo, Gajahwong, Oya, Boyong, Code, Gawe, Opak, dan saluran irigasi.
Agus Yuli juga meminta masyarakat yang memiliki pohon tinggi dan rimbun agar segera memangkasnya supaya tidak membahayakan. “Pohon yang sudah tua ditebang dan diganti pohon baru,” ujar dia.
BACA JUGA: 5 Petugas Lapas Pakem Diperiksa karena Terlalu Berlebihan Tegakkan Kedisiplinan
Masyarakat juga diminta tidak membuang sampah sembarangan di sungai dan saluran air hujan supaya tidak menimbulkan penyumbatan yang berpotensi menyebabkan banjir.
BPBD Bantul baru mengecek early warning system (EWS) tanah longsor yang terpasang di Dlingo, Piyungan, Pleret, dan Imogiri. EWS antisipasi tsunami di pantai selatan juga diperiksa. Agus Yuli belum mengetahui kondisi masing-masing EWS. “Ini masih dalam proses pengecekan,” kata Agus Yuli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman dan Bantul, Jumat 26 Juli 2024, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement