Advertisement

Musim Hujan, Warga Kulonprogo Harus Waspadai DBD & Leptospirosis

Hafit Yudi Suprobo
Rabu, 10 November 2021 - 23:17 WIB
Budi Cahyana
Musim Hujan, Warga Kulonprogo Harus Waspadai DBD & Leptospirosis Nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah. - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Warga Kulonprogo diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan leptospirosis. Imbauan disampaikan seiring dengan makin seringnya hujan di wilayah Bumi Binangun.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo Rina Nuryati mengatakan dari Januari sampai dengan November tahun ini ada 685 kasus DBD. "Untuk leptospirosis sebanyak 10 kasus. Kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai DBD dan leptospirosis, karena potensi penularan kedua jenis penyakit ini terbilang tinggi seiring dengan meningkatnya intensitas hujan," kata Rina saat dikonfirmasi, Rabu (10/11/2021).

Advertisement

Menurut Rina, kasus DBD di Kulonprogo pada 2020 jumlahnya jauh di atas kasus DBD yang terjadi pada 2021. Tahun lalu, kasus DBD di Kulonprogo mencapai 1.178 kasus, sementara kasus leptospirosis tercatat sebanyak 34 kasus.

Temuan kasus DBD di Kulonprogo rata-rata berasal dari wilayah yang padat penduduk seperti di Kapanewon Wates, Nanggulan, dan Pengasih. Penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti ini banyak ditemukan di wilayah perkotaan.

"Kasus leptospirosis yang terjadi di Kulonprogo tersebar di sebagian wilayah di Bumi Binangun. Dari 10 kasus yang ditemukan pada tahun ini, kasus leptospirosis ada di Kapanewon Kokap, Pengasih, Panjatan, Lendah, Wates, Girimulyo dan Nanggulan," kata Rina.

Rina meminta masyarakat senantiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) juga terus dilakukan. Selain itu, warga diimbau untuk senantiasa menjaga stamina.

Sekretaris Dinkes Kulonprogo, Baning Rahayujati mengatakan jajarannya pada tahun ini kembali mengaktifkan program Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Nantinya, program akan dilaksanakan mulai tingkat RT sampai di rumah masing-masing warga. "Dengan diaktifkannya kembali program Jumantik, kasus demam berdarah dengue di Kulonprogo mampu turun drastis dan kasus leptospirosis juga bisa ditekan secara maksimal," kata Baning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement