Advertisement
Resmi, Nglanggeran Gunungkidul Jadi Desa Wisata Terbaik Dunia Versi PBB

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Desa Wisata Nglanggeran di Kalurahan Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul meraih penghargaan Best Tourism Villages 2021 oleh Organisasi Pariwisata Dunia PBB atau United Nation World Tourism Organization (UNWTO).
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono, mengatakan pengumuman UNWTO digelar di Madrid, Spanyol, Kamis (2/12/2021) malam. Nglanggeran bersama dengan 63 desa lainnya di dunia mendapatkan penghargaan Best Tourism Village 2021.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
BACA JUGA: Dikosongkan dari Ribuan PKL, Malioboro Akan Disulap seperti Trotoar di Singapura
"Pengharagaan ini sangat membangggakan dan mudah-mudahan bisa ditiru desa wisata lainnya di Gunungkidul," kata Hary, Jumat (3/12).
Menurut dia, sejumlah desa wisata di Gunungkidul punya potensi yang sama dengan Nglanggeran seperti wilayah Mulo, dan Desa Wisata Tepus, juga desa wisata yang lainnya.
"Pekerjaan rumah kami untuk mereplikasi Nglanggeran ke desa wisata yang lainnya," katanya.
Penggerak Desa Wisata Nglanggeran, Sugeng Handoko, mengatakan selain Nglanggeran, Indonesia juga mengirimkan Desa Wisata Wae Rebo Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dan Tete Batu, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Namun, Desa Wisata Nglanggeran menjadi satu satunya wakil Indonesia yang meraih penghargaan dari PBB.
"Kami bangga dan keberhasilan ini berkat kerja keras seluru masyarakat di Nglanggeran," katanya.
Ajang ini diikuti 174 desa dari 75 negara. Pengembangan Desa Wisata Nglanggeran dinilai baik karena dapat menjaga desa, lingkungan alam, budaya, dan keharmonisan masyarakatnya termasuk gastronomi lokal menjadi berkembang.
BACA JUGA: Ini Permintaan Sultan tentang Rencana Mengubah Malioboro Jadi Mirip Orchard Road Singapura
Kriteria penilaian mencakup sembilan aspek di antaranya budaya dan sumber daya alam, promosi dan konservasi sumber daya budaya, keberlanjutan ekonomi dan keberlanjutan sosial, ketahanan lingkungan, potensi dan pengembangan pariwisata dan integrasi rantai nilai, tata kelola dan prioritas pariwisata, infrastruktur dan konektivitas serta kesehatan, serta keselamatan dan keamanan.
"Penghargaan desa terbaik ada 44 dan salah satunya diberikan untuk Nglanggeran. Sebanyak 20 desa lainnya mengikuti Program Peningkatan Inisiatif. Jadi semua ada 64 desa masuk untuk menjadi bagian dari Jaringan Desa Wisata Terbaik UNWTO," katanya.
Sederet penghargaan pun pernah diraih Nglanggeran, seperti ASEAN CBT (Community Based Tourism ) Award 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
- Pintu Tol Colomadu Digeser ke Boyolali, Pengamat Menduga Adanya Salah Strategi
- TelkomClick 2023: Bukti Kesiapan Karyawan Sukseskan 5 Strategi Utama Telkom
- Siswa SMA Kristen 1 Metro Lampung Kunjungi UKSW demi Rasakan Dunia Perkuliahan
- Perang Rusia vs Ukraina: Hampir Setahun Berkecamuk, Belum Ada Tanda Berakhir
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Sertifikat Halal Mie Gacoan Ternyata Belum Menyeluruh, Apa Maksudnya?
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Raja Jogja Akhirnya Ungkap Alasan Enggan Melepas Sultan Ground untuk Tol Jogja Solo dan Jogja Bawen
- Gondol Tiga Set Gamelan di Jogja, Tukang Ojol dan Pengangguran Ditangkap Polisi
- Berapa Tarif Sewa Sultan Ground untuk Tol Jogja Solo dan Jogja Bawen? Ini Jawaban Sultan
- Aparat Tangkap Tangan Tukang Parkir Nuthuk di Pasar Beringharjo
- Dikabarkan Jadi LC, Seorang Warga Jogja Diduga Jadi Korban Perdagangan Manusia
Advertisement
Advertisement