Ratusan Guru Honorer Bantul Tak Lolos PPPK, Ini Solusi Pemkab
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Pemkab Bantul melangsungkan audiensi dengan forum Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer Non Kategori (GTKHNK) 35+ Kabupaten Bantul. Sejumlah skema digodok agar guru honorer dan tendik bisa memperoleh kesejahteraan yang makin baik.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menerima laporan beberapa problem yang dialami Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Kabupaten Bantul. Para GTT dan PTT usianya rata-rata di atas 35 tahun memiliki masa pengabdian yang panjang, namun tak semuanya masuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK/P3K).
Advertisement
"Cara pemerintah mengapresiasi, ya harus ditempatkan atau diapresiasi dengan cara memperhatikan kesejahteraan mereka. Karena mereka ini sudah mengabdi cukup lama," tutur Halim pada Jumat (14/1/2022).
Halim mengakatan Pemkab Bantul akan mengusulkan ke pemerintah Pusat agar para GTT dan PTT yang honorer agar bisa diperlalukan secara khusus. "Ada affirmation policy, kebijakan khusus dengan cara mengangkat mereka [guru honorer] yang sudah mencapai passing grade untuk ditetapkan sebagai P3K," ujarnya.
BACA JUGA: Lima Gunung Api Purba Ditemukan di Gunungkidul, Ada yang di Pantai
Aspirasi para GTT dan PTT ini akan diteruskan Halim ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di luar itu, sejumlah guru dan tendik lainnya yang tidak mencapai passing grade dan lebih dari 35 tahun juga akan dicarikan solusi lain.
"Harus kita carikan solusinya, agar mereka tetap bisa mengabdi, di dunia pendidikan atau di luar dunia pendidikan. Kalau yang terakhir ini, pemerintah daerah bisa mengambil kebijakan," tandasnya.
Beberapa skema dibahas dalam audiensi ini. Salah satunya guru dan tendik yang bidang pendidikannya tidak linear bisa ditempatkan di sejumlah OPD. "Itu kebutuhan-kebutuhan tenaga dengan kualifikasi kesarjanaan tertentu, itu bisa kita ambilkan dari GTT PTT yang non-linear dengan yang dibutuhkan dunia pendidikan," ujarnya.
Selain itu skema insentif juga diupayakan untuk menyejahterakan GTT dan PTT di Bantul. Termasuk tambahan insentif kepala sekolah dan guru TK yang telah diberlakukan di Bantul. "Insentif GTT dan PTT kita itu dari tahun ke tahun cenderung naik dan komitmen kita akan terus kita naikkan," tukasnya.
Ketua Forum (GTKHNK) Bantul, Priany berharap agar guru-guru yang telah lolos passing grade seleksi P3K tahap satu untuk bisa diprioritaskan di formasi tahun 2022. Kemudian untuk tendik, Priany berharap pada seleksi P3K tahun 2022 ini ada formasi untuk mereka.
"Di forum kami yang sudah lulus tahap satu [P3K] itu ada 547 orang, sisanya 402 orang itu belum lulus [P3K]. Dari 402 itu ada 357 orang. Harapannya ini bisa diprioritaskan," terangnya.
Di sisi lain, Priany juga berharap sejumlah guru honorer di sekolah negeri yang posisinya tergeser karena masuknya guru dari sekolah swasta yang lulus P3K bisa diplotkan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan. "Karena kebanyakan mereka [guru honorer] ini sudah mengabdi puluhan tahun, rata-rata di atas 10 tahun," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement