Advertisement

Desa Banyurejo Mengajukan 6 Hektare Lahan untuk Tempat Transit Tol Jogja-Bawen, Ini Fasilitasnya

Abdul Hamied Razak
Senin, 17 Januari 2022 - 18:57 WIB
Bhekti Suryani
Desa Banyurejo Mengajukan 6 Hektare Lahan untuk Tempat Transit Tol Jogja-Bawen, Ini Fasilitasnya Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel luas lahan tanah kas desa (TKD) untuk digunakan sebagai Transit Multi Fungsi (TMF). Lahan yang ditawarkan tersebut dinilai strategis dan berada di dekat exit/entry tol Jogja-Bawen di Banyurejo.

Lurah Banyurejo Saparjo mengatakan proposal pengajuan pemanfaatan lahan TKD seluas 6 hektare tersebut disampaikan ke pemerintah secara berjenjang melalui Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) Sleman. Usulan lahan tersebut disampaikan ke Dispertaru pada Desember 2021 lalu.

Advertisement

"Rencana pembangunan TMF itu rencana dari Pemerintah Pusat. TMF ini akan menjadi suttle dan tempat transit kendaraan dari luar daerah (untuk mendukung pembangunan jalan Tol Jogja-Bawen). Kebutuhannya sekitar 6 hektare," katanya saat ditemui di kantornya, Senin (17/1/2022).

BACA JUGA: Ini Arti dan Filosofi Nama Nusantara Ibu Kota Negara Baru di Kaltim

Lahan di dekat tol Jogja-Bawen tersebut, kata Saparjo sangat strategis untuk dibangun TMF karena berada di pinggir jalan raya. Adapun TMF nantinya dapat dimanfaatkan oleh semua potensi yang dimiliki oleh Kalurahan Banyurejo. Mulai dari pelaku UMKM, pelaku seni dan budaya hingga pelaku pariwisata di Banyurejo.

Pemerintah Kalurahan, katanya, hanya mengusulkan lahan tersebut adapun keputusan diterima atau tidak tergantung dari pemerintah pusat. Meski begitu, Saparjo tetap berharap agar keberadaan TMF tersebut berada di wilayah Banyurejo untuk memakmurkan masyarakat.

"Warga Banyurejo bisa menjadi pelaku bisnis dan memanfaatkan TMF yang efeknya bisa memakmurkan warga. Warga bisa menjadi subjek dan tidak hanya menjadi penonton di negeri sendiri [pembangunan jalan tol saja]," katanya.

Ia mengatakan, Banyurejo memiliki banyak potensi ekonomi dan pariwisata yang masih perlu terus dikembangkan. Seperti wisata pasar jadul Lembah Si Cangkring dengan panganan khas jaman dulu, Watu Jagal di Plataran pertemuan antara Kali Progo dan Kali Krasak, kuliner khas Bebek Bacem di Nglengis dan lainnya.

"Untuk Desa Budayanya kami memiliki Badui, Jathilan, Ketoprak, Kubro Siswo dan beragam potensi kesenian lainnya," ujar Saparjo.

Sekadar diketahui, TMF yang digagas Pemkab Sleman merupakan sebuah kawasan multi fungsi terdiri dari pusat suvenir, tempat parkir, show room UKM, tourist information center, dan pusat kuliner. Keberadaan TMF ini nantinya akan memadukan rest area dengan wadah transit wisata di sekitar lokasi.

Sebelumnya, Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Sleman, Dona Saputra Ginting menjelaskan bila sepanjang Tol Jogja Bawen yang masuk wilayah Sleman tidak dilengkapi dengan rest area. Sebagai gantinya, Pemkab Sleman akan membangun Transit Multi Fungsi (TMF) di dekat exit/entry tol di Banyurejo, Tempel.

"TMF ini merupakan sebuah kawasan multi fungsi yang di dalamnya terdiri dari pusat souvenir, tempat parkir, show room UKM, tourist information center, dan pusat kuliner," jelas Dona.

Keberadaan TMF untuk tol Jogja-Bawen ini nantinya akan memadukan rest area dengan wadah transit wisata di sekitar lokasi. TMF juga menjadi pusat lokasi Integrated Tourism Master Plan (ITMP) di DIY. Di dalamnya juga terdapat plaza pusat showrom untuk UMKM lokal yang dikelola oleh masyarakat. Hal itu untuk mengakomodasi kegiatan ekonomi di sekitar exit tol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

AS Disebut-sebut Bakal Memberikan Paket Senjata ke Israel Senilai Rp16 Triliun

News
| Sabtu, 20 April 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement