Sederet Kenangan Indah di Jalan Malioboro, Bakal Dirindukan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Malioboro tengah menjadi bahasan hangat di kalangan masyarakat Jogja. Bagaimana tidak? Rencana pemindahan pedagang kaki lima (PKL) Malioboro yang sudah ketok palu, menuai pro dan kontra dari masyarakat Jogja itu sendiri.
Di satu sisi ada yang setuju karena demi citra Jalan Malioboro yang lebih teratur dan bersih. Namun di sisi lain ada yang menyebut identitas Malioboro menjadi hilang karena wajah-wajah para PKL yang selama ini menyapa hangat wisatawan sirna dari pandangan.
Advertisement
Pada hari ini, Rabu, 26 Januari 2022, Pemda DIY berencana memulai pemindahan ribuan PKL tersebut ke dua tempat yang telah disiapkan, yakni di eks Bioskop Indra dan di gedung bekas Dinas Pariwisata DIY.
Terlepas dari pro dan kontra pemindahan PKL itu, yuk kita mengulik beragam kenangan di Malioboro selama ini. Apa saja yang sudah kita temui selama ini?
1. Jajan Daster Murah nan Silir
Saat menyusuri Jalan Malioboro dari ujung Utara, deretan PKL penjual batik sudah mulai terlihat. Mereka menyusun barang dagangannya dengan rapi. Ada yang dihanger dan dihadapkan ke timur menghadap Jalan Malioboro, ada pula yang dilipat dan didisplay di atas meja.
Daster batik adalah salah satu jenis pakaian yang paling banyak dijual. Emak-emak pasti suka melihat modelnya, karena tidak hanya motif klasik, PKL Malioboro juga menjual daster modern. Dengan harga Rp25.000, Anda sudah bisa mendapatkan satu daster yang bagus kainnya dan adem di badan. Dipakai silir, begitu kata orang Jawa bilang.
Baca juga: PKL Malioboro Pindah 26 Januari, Ini Respons Pedagang
2. Menikmati Pecel Depan Beringharjo
Pernahkah Anda menikmati jajanan pecel yang ada di depan pintu masuk Pasar Beringharjo bagian Barat? Nikmat bukan? Kembang turinya yang dikrawu sambal kacang dan sayur rebusan hijau bayam hingga kacang panjang, sangat menggugah seleran dan menambah kesegaran di siang hari.
Kenikmatannya semakin bertambah saat makan berhimpitan sembari duduk mendengarkan langkah kuda andong yang melintasi Jalan Malioboro. Wah, Jogja banget ya rasanya.
3. Borong kaus lucu
Selain batik, PKL di sepanjang Jalan Malioboro juga banyak yang menjual kaus. Harganya murah, bisa Rp100.000 dapat tiga atau bahkan empat jika pintar menawar. Kaus-kaus ini sangat cocok dijadikan oleh-oleh untuk keluarga. Meski murah, sangat layak dipakai. Adem di badan dan tentunya adem di dompet kan ya?
Uniknya, kaus ini punya tulisan-tulisan yang lucu dan menggelitik seputar Jogja yang bikin pembelinya baper dan ingin kembali ke Jogja. Misalnya "Jogja Never Ending Asiknya", "Hiii...Hiii...Hiii...Jelek ya? Biar Jelek yang Penting Udah ke Djogja gitu loh".
4. Beli sandal pendekar
Nah, siapa yang pernah belanja sandal model pendekar di PKL Malioboro? Ada pula yang menyebutnya dengan sandal Wiro Sableng karena mirip sandal yang dipakai tokoh fiksi tersebut.
Modelnya bertali dan dililitkan mulai mata kaki hingga betis. Cocok dipakai jalan-jalan meski harganya murah.
Nah itulah yang bisa kita temui di sepanjang Jalan Malioboro. Masih banyak kenangan di tempat itu. Setiap sudutnya punya kisah manis tersendiri.
Semoga dengan pemindahan PKL di lokasi yang baru, tidak menyurutkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Jogja ya...
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement