Buruh Pendorong Gerobak Kehilangan Pekerjaan karena Relokasi PKL Malioboro Pemda DIY Sarankan Ini
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) meminta pedagang kaki lima (PKL) yang nantinya menempati Gedung Teras Malioboro tetap memberdayakan para buruh pendorong gerobak di kawasan sentra wisata belanja itu.
"Kami mohon [PKL] yang kemarin mempekerjakan [pendorong gerobak], kalau membutuhkan tenaga ya mereka diutamakan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (31/1/2022).
Advertisement
Pesan itu disampaikan Sekda DIY merespons keresahan para buruh pendorong gerobak yang terancam kehilangan pekerjaan seiring relokasi PKL ke Gedung Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2.
Menurut Aji, seandainya para PKL yang nantinya menempati lokasi baru tidak lagi membutuhkan tenaga pendorong gerobak, mereka dapat diberdayakan sebagai tenaga bantu lainnya.
"Misalnya sekarang yang dibutuhkan tenaga 'asah-asah' [cuci perabot] ya dipekerjakan. Dari tukang dorong menjadi tenaga asah-asah kan bisa, kalau perlu mereka dilatih cara asah-asah yang baik," ujar Aji.
Kendati tidak mewajibkan, Aji berharap para PKL Malioboro memprioritaskan penggunaan tenaga mereka.
BACA JUGA:Nekat! Pengendara Motor Ini Terobos Kerumunan Pengantar Jenazah
"Bukan kemudian dulu dipakai, begitu sudah mendapatkan tempat, lalu PKL mencari pembantu orang lain, ya bisa jadi masalah nanti," tutur Aji.
Mengenai usulan agar pendorong gerobak juga mendapatkan lapak di Teras Malioboro, Aji menilai tidak tepat sebab fokus yang direlokasi di dua lokasi tersebut adalah PKL Malioboro saja. "Itu untuk pedagang yang sudah ada saja," ucap dia.
Menurut dia, solusi mata pencaharian bagi para pendorong gerobak sepatutnya muncul dari para PKL. "Selama ini kan yang mempekerjakan mereka adalah teman-teman PKL," kata Aji.
Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan bahwa relokasi PKL Malioboro tidak dapat ditunda lagi sebab per 1 Februari 2022 para PKL Malioboro akan menandatangani kontrak menempati lapak di Teras Malioboro.
Pada Senin (31/1/2022) pagi puluhan pendorong gerobak Malioboro didampingi LBH Yogyakarta mendatangi Kantor Gubernur DIY untuk meminta kejelasan nasib mereka seiring relokasi PKL Malioboro ke tempat yang baru.
Kepala Divisi Penelitian LBH Yogyakarta, Era Hareva Pasarua berharap Pemda DIY memberikan perhatian terhadap para buruh pendorong gerobak Malioboro dengan mencantumkan keberadaan mereka dalam dokumen perencanaan relokasi PKL Malioboro.
Menurut dia, setidaknya ada 91 buruh pendorong gerobak yang terancam kehilangan pekerjaan dengan relokasi PKL Malioboro.
"Dengan dituangkan di dokumen perencanaan sehingga saat mereka mencari pekerjaan betul-betul pemerintah bertanggung jawab penuh atas itu," kata Era.
Suwarno, salah seorang pendorong gerobak Malioboro berharap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bisa memberikan solusi dengan menyediakan pekerjaan yang baru.
Menurut Suwarno, jika seluruh PKL Malioboro telah pindah di Gedung Teras Malioboro 1 dan Malioboro 2, kemungkinan besar tidak ada lagi yang membutuhkan jasa pendorong gerobak.
"Kalau PKL pindah kami tidak bisa bekerja, terus anak istri saya kasih makan apa semoga gubernur punya hati nurani, bisa membuat kami bisa bekerja, setidaknya dapat lapak syukur-syukur," kata Suwarno yang 20 tahun bekerja sebagai pendorong gerobak PKL Malioboro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pilkada Jakarta 2024: Hingga Batas Akhir, Tak Ada Gugatan dari Paslon RK-Suswono dan Dharma-Kun di MK
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu Bantul Klaim Bersihkan 8.848 APK Pilkada Bantul 2024
- Pemkot Jogja Resmikan Puskesmas Pakualaman, Hadir Lebih Dekat dan Luas
- DPRD Kota Jogja Dorong Keseriusan Penanganan Sampah 2025
- Penemuan Mayat di Lantai Dua Ruko Caturtunggal, Polisi: Korban dan Pelaku Cekcok Saat Minum Miras
- Mampu Mengelola Sampah 104 Ton Per Hari, Pemkab Sleman Optimistis Permasalahan Sampah Segera Berakhir
Advertisement
Advertisement