Advertisement
Bupati Kustini Sudah Kembali Beraktivitas setelah Probable Omicron

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri karena positif Covid-19, sudah dinyatakan sembuh. Hari ini, Sabtu (5/2/2022), ia sudah terlihat beraktivitas memimpin Sleman kembali.
Dalam akun Instagram miliknya @kustinisripurnomo, istri mantan Bupati Sleman Sri Purnomo ini langsung memimpin pertemuan di hari pertamanya setelah mengakhiri masa isoman.
Advertisement
"Alhamdulilah berkat doa dan dukungan sedulur semua, saya sudah bisa beraktifitas kembali," tulisnya dikutip Harianjogja.com.
Kustini menyampaikan aktivitasnya pertama kali adalah bertemu dengan para perempuan tangguh di Sleman. "Dan saya awali kegiatan dengan bertemu kelompok perempuan tangguh Sleman sekaligus menyerahkan bantuan 80 paket sayuran," lanjut dia.
Sayuran diserahkan merupakan hasil panen dari kebun percontohan yang ada di belakang rumah dinas.
Untuk diketahui, Kustini mulai menjalani isoman di Rumah Dinas Bupati sejak 25 Januari 2022. Saat itu ia mengatakan bahwa kondisinya baik-baik saja.
Baca juga: Saat Dinyatakan Positif Covid, Bupati Sleman Dijadwalkan Terima Vaksin Booster
"Alhamdulilah, kondisi saya saat ini baik-baik saja dan tidak ada gejala yang berat. Saya minta doanya agar segera diberikan kesembuhan,” ungkap Kustini melalui keterangan tertulis yang dikirim kepada awak media.
Sampel swab Covid-19 Kustini dinyatakan probable Omicron dari hasil pemeriksaan dengan metode S-Gene target failure (SGTF) di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
Hasil yang sama juga terlihat pada 10 sampel swab lainnya yang dikirim ke BBTKLPP. Untuk memastikan jenis virus Covid-19 varian Omicron atau tidak, pemeriksaan sampel dilanjutkan dengan metode whole genome sequencing (WGS).
"Hingga kini hasil tes WGS sampel milik bupati masih belum keluar dari laboratorium. Tapi untuk hasil SGTF probable Omicron atau kemungkinan Omicron karena komponen S-nya tidak ada," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman, Novita Krisnaeni, Senin (31/1/2022).
Untuk memastikan jenis variannya, lanjut Novita, BBTKLPP melanjutkan pemeriksaan sampel menggunakan metode WGS yang hasilnya baru diketahui 2-3 minggu ke depan. "Iya (hasilnya) masih menunggu sampel swab banyak dulu baru diperiksa karena (WGS) biayanya mahal," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Instagram
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wamenaker Kena OTT KPK, Komisi III Sebut Seperti Gol Bunuh Diri
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Kodim Kulonprogo Siaga Kebencanaan Kala Anomali Cuaca Musim Kemarau
- 5 Warga Terdampak Pembangunan Mapolda Baru Terima Kunci Rumah Relokasi
- Sleman Culture Festival Hadirkan Ledakan Kembang Api Besar Warna-Warni
- Polemik Tanah Kas Desa Srimulyo, Pemkal Konsultasi ke Pemkab Bantul
- Ribuan Pegawai Non-ASN Pemkab Gunungkidul Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu
Advertisement
Advertisement