Advertisement

Komentari Truk Terjebak di Seyegan, Netizen Ramai-Ramai Bagikan Pengalaman Tersesat karena Google Maps

Lugas Subarkah & Budi Cahyana
Rabu, 09 Maret 2022 - 12:07 WIB
Budi Cahyana
Komentari Truk Terjebak di Seyegan, Netizen Ramai-Ramai Bagikan Pengalaman Tersesat karena Google Maps Sejumlah warga melihat truk kontainer yang terjebak di jalan sempit di Dusun Mrincingan, Margomulyo, Seyegan, Sleman, Selasa (8/3/2022). - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMANNetizen alias warganet mengomentari terjebaknya truk kontainer di jalan sempit perkampungan di Dusun Mrincingan, Desa Margomulyo, Kecamatan Seyegan, Sleman, gara-gara mengikuti peta di Google Maps. Netizen kemudian membagikan pengalaman mereka saat tersesat karena mengikuti Google Maps.

BACA JUGA: Ikuti Google Maps, Truk Kontainer Malah Terjebak di Jalan Kampung Seyegan Sleman

Advertisement

Truk kontainer itu terjebak di Seyegan, Sleman, Selasa (8/3/2022) siang Kapolsek Seyegan, AKP Darmana, mengatakan truk kontainer bernomor polisi Z 9007 KS ini dikemudikan oleh Agus Riyanto, 38, warga Semarang, Jawa Tengah, beserta satu keneknya. “Kesasar tadi siang, sekitar 13.30 WIB,” ujarnya, Selasa malam.

Berdasarkan keterangan pengemudi, truk kontainer tersebut berangkat dari Semarang hendak menuju Gamping, bermuatan kosong. Ada dua truk kontainer yang mendapat pesanan ke Gamping, satu sudah sampai di tujuan, sementara satu truk malah terjebak gara-gara Google Maps.

Di jalan Magelang, Kecamatan Tempel, truk yang dikemudikan Agus Riyanto ini mengambil jalur ke barat. Lantaran hanya mengikuti instruksi Google Maps, truk ini justru masuk ke jalan kecil perkampungan hingga sampai di Dusun Mrincingan. “Padahal jalan kecil kok tetap dilewati,” kata Kapolsek Seyegan.

Banyak warganet yang membaca berita ini kemudian membagikan pengalaman pahit mereka ketika mengikuti peta di Google Maps.

Aku pernah ngikutin maps, eh jalanya dah kepotong jadi jurang mana yg nyasar kesana ga satu mobil,” tulis akun Twitter @aliyalathifahz.

Kelingan koncoku gowo engkel box masuk jalane arah tujuan suwe suwe sempit. Papasan mbe motor wae sampe motore ngalah,” komentar akun @nv_gntr_s.

BACA JUGA: Latihan di Pasar Hewan, Pembalap Gunungkidul Raih Podium di Qatar

Di Facebook, netizen juga menumpahkan unek-unek mereka.

Saya pernah pas magrib, geogle map menyarankan saya harus belok kiri tapi saya jalan terus, dalam hati penasaran karena hari mulai gelap, motornya saya mundurin, ternyata komplek makam kampung, akhirnya gaspool...,” tulis akun Suherman Aquarius.

Aq gra* kmren ngikuti maps di klaten kecelakaan  hrusnya jlur yg di tmpuh kata pihak warga dket lwt sana ..gra* nurut maps di lewatin jalanannya berlubang parah,” ujar Emma El Fatna.

Pernah ngalami sekitar thn 2013 dari Yogya menuju Dieng, navigator anak saya duduk disamping(saat itu anak baru kelas 1 SMP)..Anak saya berpedoman jalur tercepat,ternyata melewati perkebunan teh,sayur mayur.. Jalan berbatuan,jadi bawa mobil maximal pakai gigi 2. 3 Minggu lalu juga jalan2 ke Batu Malang,disana dari hotel mau ke Museum Angkut,pakai google map diarahkan jalan terdekat masuk melewati jalan ditengah pemakaman umum yg hanya muat satu mobil..Langsung aja putar balik,” ungkap Steuerbar.

aku pernah ke klaten cari penjual peyek belut setelah muter2 ikuti map ternyata masuk perkmpungan dan ternyata pas di depan kuburan ..untung siang hari kalo mlm hari pasti hororbnget,” tulis akun Goen Vande Tour.

Aku pernah ikut goegle maunya cari jln singkat malah diblasuke munggah gunung nganti pencit..liwat pinggir kali barang.,” kata Suratmi.

Netizen lain menyarankan agar pengguna Google Maps mengatur mode perjalanan sebelum mengaktifkan rute. Di Google Maps, ada lima mode perjalanan, yakni menggunakan sepeda motor, mobil, berjalan kaki, naik angkutan online, dan naik bus.

Jika menggunakan google map sesuaikan dahulu dengan kendaraan yang anda bawa. Ketika membawa kontainer jangan disetting dengan kendaraan motor begitu juga sebaliknya, jadi kejadian serupa dengan diatas tidak terulang kembali,” kata Arizona Pratikta.

sekedar mengingatkan, kalau pake google maps selalu di sesuaikan dengan kendaraan yg kita pakai, kalo pake mobil jgn pake route montor apalagi pejalan kaki,” ujar akun @bs_guritno di Twitter.

BACA JUGA: Ganti Rugi Tol Cair! Siap-Siap Ada Miliader Baru di Temanggal 1 Kalasan  

Layanan peta Google Maps sangat populer di masyarakat. Senior Product Manager Google Maps, Thomas Escobar, sebagaimana dikutip dari blog resmi Google mengatakan Google Maps telah menjangkau lebih dari 98% populasi bumi, ditambah lagi dengan layanan Google Earth yang memungkinkan pengguna dapat menjelajahi tempat di Bumi dengan resolusi tinggi hingga 36 juta mil persegi.

Sementara, menurut laporan Google Year in Search 2020, Google Maps menjadi aplikasi pilihan Generasi Z di Indonesia dalam menelusuri informasi terkait perjalanan. Google Maps dipakai oleh 57% Generasi Z di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo

News
| Kamis, 25 April 2024, 04:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement