Pesan Mbah Maridjan agar Merapi Ora Nesu Viral Lagi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Erupsi Merapi yang terjadi pada Rabu (9/3/2022) tengah malam lalu mengingatkan pada kejadian erupsi sebelumnya. Selain foto-foto lawas dampak erupsi dahsyat 2010, video berisi pesan Mbah Maridjan agar Merapi ora nesu atau Merapi tidak marah juga muncul kembali dan menjadi viral di media sosial.
Dalam video yang merupakan produksi Jogja Archive yang diunggah ulang oleh akun Instagram @merapi_uncover, almarhum Mbah Maridjan memberikan pesan terkait pelestarian alam di Merapi. Ia menyoroti dampak buruk penambangan menggunakan alat berat backhoe yang bisa merusak lingkungan.
Advertisement
Dengan menggunakan Bahasa Jawa, Mbah Maridjan menjelaskan agar Gunung Merapi tidak "marah" adalah backhoe-backhoe jangan merusak daerah Jogja. Masyarakat boleh-boleh saja mengambil pasir Merapi tetapi jangan menggunakan alat berat.
"Kalau daerah Klaten saya tidak tahu Magelang juga tidak tahu. Kalau butuh pasir biarlah diberi pasir tapi jangan sampai Jogja mengambil pasir pakai backhoe," kata Mbah Maridjan.
Mbah Maridjan meyakini pengambilan pasir berlebihan dengan menggunakan alat berat akan mengundang awan panas pada saat erupsi.
Menurutnya Bupati Sleman, Bupati Klaten, Bupati Magelang, dan Bupati Boyolali, harus bisa berpikir bagaimana cara menambang yang tidak merusak alam. Sebab jika mereka tidak bisa memikirkan hal itu, maka akan diberi pasir oleh Gunung Merapi tapi dengan cara yang membahayakan yakni beserta awan panas.
Baca juga: 2 Pesona Objek Wisata yang Ditutup karena Merapi, Dinginnya Kebangetan
"Tenan kuwi, cetho kuwi [ipasti pakai awan panas]," kata Mbah Maridjan.
Mbah Maridjan meyakini jika keempat Bupati itu, Sleman, Klaten, Boyolali, dan Magelang tidak mau mengusir backhoe selamanya, maka akan diberi pasir beserta awan panas.
"Dhawuhe Eyang Merapi [Itu perintah Eyang Merapi]," tegas Mbah Maridjan.
Sontak video ini menuai komentar warganet.
"Setuju mbah," jawab @parjo_0622.
"Njih mbah," timpal @listyantoraharjo.
Dihentikan
Sementara itu, pasca-erupsi Merapi sejauh lima kilometer pada Rabu malam, semua aktivitas tambang di lereng Merapi dihentikan. Meski beberapa truk penambang masih berseliweran di sekitar Kecamatan Cangkringan, tidak terlihat adanya truk yang naik ke area penambangan di Desa Kepuharjo. Jalur penambangan yang biasanya dipenuhi truk, siang itu nampak sepi.
Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Bambang Kuntoro, mengatakan aktivitas tambang di sekitar lereng Merapi telah dihentikan seluruhnya. “Iya sudah dihentikan,” katanya, Jumat (11/3/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Instagram
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
Advertisement
Advertisement