TBY Makin Menggeliat, Prokes Tetap Ketat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di DIY, terutama pada tahun 2021, kegiatan seni di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) semakin menggeliat. Ada sekitar 300 agenda baik internal maupun eksternal TBY yang terselenggara pada 2021.
Menurut Kepala Sub Bagian Tata Usaha TBY, Nuryadi, pemasukan TBY 2021 dari penyewaan fasilitas gedung atau pendapatan asli daerah (PAD) melampaui target.
Advertisement
“Target PAD tahun 2021 sebanyak Rp120 juta, namun capaian bisa sampai Rp129 juta. Namun target ini sudah diturunkan dari normalnya Rp300 juta,” kata Nuryadi, Jumat (11/3).
“Sementara tahun 2022 target Rp300 juta targetnya. Kemarin dengan asumsi kondisinya mulai membaik, sudah landai pandeminya, tapi tiba-tiba ada Omicron. Sampai awal Maret 2022 capaian sudah capai Rp90 juta.”
Seluruh pendapatan ini berasal dari penyewaan enam fasilitas TBY yaitu Concert Hall, Gedung Societet, ruang pameran, ruang seminar, panggung terbuka, dan amphi teater. Ada beberapa kategori penyewaan seperti komersial, komersial pelajar, dan non komersial.
Hampir sama dengan tahun sebelumnya, tahun 2022 ini juga ada sekitar 300 agenda yang berlangsung di TBY. Namun lantaran masih dalam aturan PPKM, jumlah penonton terbatas untuk 50 persen dari kapasitas. Dalam beberapa kondisi, kapasitas ini bisa lebih sedikit, sesuai kondisi dalam penerapan prokes. Sebagai contoh Gedung Concert Hall, dari 800 kapasitas yang tersedia, seringnya diisi dengan 300 orang.
“Semua kegiatan di TBY mengedepankan prokes, mulai dari kru, sutradara sampai pengunjung,” kata Nuryadi. “Saat ini juga ada fasilitas GeNose untuk pemeriksaan atau deteksi Covid-19. Alat dari Dinas Kebudayaan DIY ini untuk tes orang-orang yang terlihat setiap ada kegiatan. GeNose inj juga digunakan untuk karyawan TBY yang terlibat dalam agenda TBY.”
Selain GeNose dan pembatasan penonton, penerapan prokes juga dengan cara menerapkan desinfektasi sepekan sekali. Desinfektasi biasanya dilakukan pada Sabtu. Namun apabila agenda cukup padat, maka desinfektasi dilakukan dengan skala yang lebih banyak.
Adapula pemberian asupan vitamin tambahan bagi karyawan TBY. Kerja yang kadang sampai larut dan menghadapi agenda yang padat, membuat pengelola TBY perlu memastikan kondisi awaknya fit dan sehat.
“Bagi para calon penyewa yang hendak memakai fasilitas TBY, bisa membuka website dan menyesuaikan dengan jadwal yang kosong, beserta retribusinya. Prinsipnya yang pasti harus menerapkan prokes sembari menyesuaikam peraturan terbaru dari Pemerintah DIY terkait kondisi Covid-19, patokannya dari sana,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
Advertisement
Advertisement