Advertisement
Update Terbaru: Awan Panas Merapi Meluncur Sejauh 2,5 Kilometer
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Satu awan panas teramati meluncur dari puncak Gunung Merapi pada Sabtu (20/3/2022) sore. Dalam sepekan terakhir, terhitung terjadi total sebanyak 122 guguran lava pijar ke arah barat daya dan tenggara. Sejumlah kegempaan juga masih terjadi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan awan panas teramati pada pukul 16.17 WIB. “Tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 mm dan durasi 211 detik. Estimasi jarak jarak luncur 2.500 meter ke arah barat daya,” ujarnya, Minggu (20/3/2022).
Advertisement
Pada saat kejadian awan panas tersebut, cuaca di sekitar puncak berkabut dan angin bertiup ke barat laut. Pada hari yang sama, teramati guguran lava sebanyak dua kali dengan jarak luncur maksimal 1 km ke arah barat daya.
Berdasarkan pengamatan dalam sepekan terakhir, tercatat Gunung Merapi memuntahkan total sebanyak 119 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2 km. “Empat kali ke arah tenggara, hulu Sungai Gendol dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter,” ungkapnya.
BACA JUGA: Terjatuh, Pembalap Cilik Asal Gunungkidul Gagal Tampil di Sirkuit Mandalika
Analisis morfologi dari Stasiun kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos dan Babadan 2 menunjukkan kubah barat daya teramati penurunan ketinggian sekitar 2 meter akibat dari aktivitas guguran. Untuk kubah tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.
Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.546.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik. Pada aktivitas kegempaan, teramati terjadi peningkatan dibanding pekan sebelumnya.
Adapun rincian kegempaan meliputi 15 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 75 kali gempa Fase Banyak (MP), 1 kali gempa Low Frekuensi (LF), 792 kali gempa Guguran (RF), 10 kali gempa Hembusan (DG), dan 11 kali gempa Tektonik (TT).
Dengan tingkat aktivitas ini, status Gunung Merapi masih Siaga. Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, yakni sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Muncul Aksi Unjuk Rasa di Kantor KPU DIY
- Danais Kembali Dikucurkan untuk Mendukung Program Becak Listrik di 2024
- Heroe Poerwadi Kumpulkan Berkas Pendaftaran Cawali ke DPD Golkar Kota Jogja
- Kereta Api Terlambat, Daops 6 Yogyakarta Minta Maaf
- PENINGKATAN KAPASITAS SDM WISATA: Dispar DIY Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Event
Advertisement
Advertisement