Advertisement
Peringati Hari Air Sedunia, PDAM Tirta Sembada Kampanyekan Konservasi Air
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Momentum Hari Air Sedunia yang diperingati setiap 21 Maret menjadi spirit PDAM Tirta Sembada Sleman untuk terus mengampanyekan dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga sumber air baku. Dalam peringatan Hari Air Sedunia tahun ini, upaya edukasi tersebut diwujudkan dalam kegiatan penanaman pohon.
Direktur PDAM Tirta Sembada Sleman, Dwi Nurwata mengatakan selama ini PDAM terus berkomitmen untuk melindungi dan melestarikan air baku. Hal tersebut dilaksanakan agar sumber air baku tetap terlindungi untuk dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Advertisement
Pada Jumat (18/3/2022), PDAM Tirta Sembada menggelar kegiatan penanaman pohon untuk program konservasi air dan menjaga keseimbangan alam. Penanaman pohon beragam jenis tersebut dilaksanakan di lokasi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pendekan, Tirtomartani, Kapanewon Kalasan, Sleman. "Kami juga menyerahkan ratusan bibit pohon jambu kristal kepada masyarakat," katanya di sela-sela kegiatan Sosialisasi dan Kampanye Melestarikan Air Tanah agar Berkesinambungan (Mantab) Memperingati Hari Air Sedunia 2022 di perempatan Denggung, Tridadi, Sleman, Senin (21/2/2022).
Penanaman pohon tersebut, lanjut Dwi, bertujuan menjaga keseimbangan alam, lahan penyerapan air dan stimulus untuk membantu menggerakkan perekonomian masyarakat. "Bila pohon-pohon itu berbuah kelak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.
Selain penanaman pohon produktif, lanjut Dwi, karyawan PDAM Tirta Sembada juga membagikan pohon kaktus kepada pengguna jalan. Pohon kaktus tersebut dimaknai sebagai pohon yang dibutuhkan karena dapat menyimpan air.
Dwi menjelaskan, kegiatan kampanye menjaga air tanah agar berkesinambungan ini tidak hanya menjadi tugas PDAM tetapi juga semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat.
Dewan Pengawas PDAM Sleman, Kunto Riyadi berharap PDAM Tirta Sembada ke depan terus menjaga kontinyuitas air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. pasalnya, tantangan terkait dengan kebutuhan air ke depan akan sangat besar.
Dengan meningkatnya pembangunan dan kebutuhan pemukiman warga, lanjut Kunto maka lahan resapan air semakin berkurang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rekrutmen Badan Ad Hoc Pilkada 2024 Dimulai, Bawaslu DIY Beri Catatan Ini untuk KPU
- Pelaku UMKM di Jogja Didorong Segera Urus Sertifikasi Halal Sebelum Oktober 2024
- Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Rabu 24 April 2024 di PMI se-DIY
- 4 Produk Lokal DIY Mendapatkan Sertifikasi Indikasi Geografis, Ini Manfaatnya
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement