Advertisement

Banyak Warga Meninggal, Sultan: Pasien Covid-19 dengan Komorbid Jangan Isoman

Sunartono
Selasa, 22 Maret 2022 - 16:17 WIB
Bhekti Suryani
Banyak Warga Meninggal, Sultan: Pasien Covid-19 dengan Komorbid Jangan Isoman Penyiapan makam untuk jenazah pasien Covid-19 di TPU Madurejo, Prambanan, Sleman, Selasa (2/2/2021).-Harian Jogja - Hafit Yudi Suprobo\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Gubernur DIY Sri Sultan HB X meminta kepada pihak terkait untuk memberikan perhatian kepada pasien Covid-19 yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Pasien jenis ini diminta untuk tidak menjalani isoman, melainkan minimal dibawa ke tempat Isolasi Terpusat. Hal ini disampaikan menyusul tingginya kasus kematian pasien Covid-19 di DIY.

Melalui perawatan langsung di Isoter tersebut harapannya pasien Covid-19 meski tanpa gejala namun memiliki penyakit bawaan dapat dipantau dengan baik. Sultan meminta pasien tersebut langsung dibawa ke Isoter sehingga tidak cukup hanya menjalani isoman. Hal ini untuk meminimalisasi kejadian terlambat ditangani oleh petugas medis.

Advertisement

“Makanya sekarang tergantung kondisi dari rumah ya mereka bisa di isoman tetapi mestinya kalau punya penyakit bawaan jangan Isoman langsung di Isoter. Sehingga tidak terlambat. Kalau enggak punya apa-apa [komorbid] tiga sampai lima hari juga sembuh, jadi hati-hati,” kata Sultan Selasa (22/3/2022).

BACA JUGA: DPR Desak Mendag Segera Tangkap dan Umumkan Mafia Minyak Goreng!

HB X menyatakan terkait penyebab sepenuhnya kematian, tidak bisa disebutkan karena Covid-19. Mengingat tingginya angka kematian di DIY sebagian besar disebabkan oleh komorbid. Bahkan fokus penanganan pasien jenis ini terletak pada pengobatan penyakit bawaannya agar tidak semakin parah. Jenis penyakit yang menjadi komorbid pasien Covid-19 di DIY antara lain jantung, diabetes dan penyakit lain.

“Kita enggak bisa mengatakan itu [penyebabnya Covid-19], karena kalau tingkat kematian itu sebagian besar disebabkan karena penyakit lain. Ya memang ini pandemi dalam arti Corona, tetapi kematiannya mungkin karena lain seperti jantung, mungkin dia diabetes, atau mungkin sakit lain itu kan penyakit lain. Kita kena pandemi itu kan bukan mengobati corona, pasti penyakit lain yang diobati penyakit bawaan. Kita tidak bisa memprediksi itu,” ucapnya.

Sebelumnya Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengakui selama beberapa hari terakhir kasus kematian di DIY masih cukup tinggi. Berdasarkan catatannya, salah satu penyebabnya karena terlambat masuk rumah sakit. Selain itu ada beberapa pasien komorbid yang sebelumnya tidak diketahui.

“Dari catatan yang kami terima karena terlambat masuk rumah sakit, karena kejadiannya masyarakat itu kalau terkena Covid itu cukup isoman di rumah. Sementara ada beberapa orang yang tidak memahami bahwa mereka memiliki komorbid sehingga terlambat masuk ke rumah sakit,” katanya dalam rilis resmi yang dikeluarkan Pemda DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anggaran Pupuk Bersubsidi Sentuh Rp54 Triliun, Mentan: Awasi Distribusinya

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement