Advertisement

Sudah 14 Tahun Dirikan Taman Bacaan, Pria Ini Berdayakan Warga lewat Buku

Lajeng Padmaratri
Sabtu, 16 April 2022 - 05:47 WIB
Arief Junianto
Sudah 14 Tahun Dirikan Taman Bacaan, Pria Ini Berdayakan Warga lewat Buku Indra Suryanto membaca buku di TBM Rumah Asa, Rabu (13/4/2022). (Harian Jogja - Lajeng Padmaratri)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Sekitar 14 tahun lalu, seorang pria bernama Indra Suryanto menggagas pendirian sebuah taman baca di Karangkajen, Brontokusuman, Mergangsan, Kota Jogja. Tak hanya mengajak warga membaca buku, pemberdayaan masyarakat juga jadi fokus dari keberadaan taman baca tersebut.

Indra, pria 40 tahun itu sejak lama gemar membaca buku. Bersama sang istri, dia mengoleksi banyak bacaan. Mulai dari novel hingga buku-buku motivasi.

Advertisement

Tak jarang, teman kantor dan tetangganya meminjam buku padanya untuk dibaca. Agar terdata siapa yang meminjam bukunya, Indra pun melakukan pencatatan identitas peminjam. 

BACA BUKU: Warung Jamu Cekok, Tempat yang Paling Ditakuti Anak-Anak Jawa

Belakangan, dia baru tahu aktivitas yang dilakoninya merupakan praktik dari sebuah taman bacaan masyarakat (TBM).

Sejak 2008, sebuah TBM dengan nama Rumah Asa pun ia dirikan di rumahnya. Buku-buku ia tata dengan lebih rapi, dengan harapan semakin banyak tetangga sekitar yang mengakses. Ia ingin lebih banyak warga di Karangkajen jadi gemar baca buku.

Namun, hal itu tidak semudah yang ia pikir. Di momen yang bersamaan, kemunculan gawai membuat minat membaca jadi menurun.

"Dengan posisi kami di tengah kota, orang diajak baca ya susah. Apalagi sudah eranya gadget. Akhirnya cara berpikirnya kita balik, bagaimana caranya orang bisa senang buku, sekaligus mengerti manfaatnya. Jadi basisnya kami bikin pelatihan keterampilan," kata Indra ketika ditemui Harianjogja.com, di taman bacanya, Rabu (13/4/2022).

BACA JUGA: Kapan Vaksin Booster Diberikan kepada Warga DIY? Ini Jawaban Pemda

Dia berharap ajakan untuk ikut pelatihan keterampilan yang digiatkan taman baca bisa membuat warga termotivasi untuk membaca buku. Misalnya, kelas membuat pernak-pernik, ecoprint, hingga memasak. Dari kegiatan itu, diharapkan akan memicu keingintahuan warga untuk menambah informasi melalui buku mengenai pelatihan yang mereka jalani.

"Diberi lifeskill dulu, baru mau enggak mau mereka akan baca buku," kata dia.

Kampung Sains

Dalam perkembangannya, TBM Rumah Asa kemudian menemukan karakternya dalam membentuk literasi masyarakat. Hal itu bertepatan dengan dipilihnya Karangkajen sebagai Kampung Sains.

Indra menuturkan, konsep kampung sains tersebut menyerupai Taman Pintar Kota Jogja, namun diterapkan di sebuah kampung. Basis kegiatannya akan menggunakan sejumlah rumah warga.

"Kegiatannya yang berkaitan dengan sains, seperti roket air, kitchen science, dan ecoprint," ujarnya.

Keberadaan TBM Rumah Asa pun mendukung Kampung Sains Karangkajen. Konsep literasi yang diusung taman baca itu akhirnya mengarah ke literasi sains dan literasi terapan. Warga diajak untuk bisa mengaplikasikan sains berlandaskan buku-buku yang bisa dibaca di taman baca.

Rupanya, kegiatan Kampung Sains Karangkajen itu diminati publik di luar kampung. Banyak sekolah dan instansi yang datang berkunjung untuk belajar tentang sains melalui TBM Rumah Asa.

"Pada 2019, total pengunjung kami ternyata hampir 1.000 yang datang. Kami kaget juga ternyata banyak yang minat ke sini, kebanyakan sekolah yang punya kegiatan outing class," ujar koordinator Kampung Sains Karangkajen ini.

Tak hanya dari dalam Jogja, kunjungan tersebut juga sebagian berasal dari sekolah luar Jogja. Kegiatan itu juga sering menjadi obyek riset dari mahasiswa dan peneliti. 

Dengan slogan Baca, Berdaya, Bersama, Indra melalui TBM Rumah Asa dan Kampung Sains Karangkajen pada akhirnya benar-benar merealisasikan praktik pemberdayaan masyarakat. 

Pasalnya, dari kegiatan literasi sains dan literasi terapan yang dilakukan, akhirnya memunculkan peluang usaha di masyarakat.

"Dari ecoprint ini jadi UMKM sendiri namanya Eco.J, kemudian kelas memasak juga jadi UMKM sendiri yang fokus di frozen food dan buka katering," ucap alumnus Teknik Kimia UII ini.

BACA JUGA: Kemenkumham Raih Penghargaan Kinerja Anggaran, Kakanwil DIY Motivasi Jajaran Raih IKPA Terbaik  

Efek yang berlipat ganda dari sebuah taman baca itu pun akhirnya kini dinikmati oleh masyarakat Karangkajen. Indra meyakini bahwa kegiatan TBM tidak berhenti pada persoalan sekadar mengajak masyarakat membaca buku, melainkan juga pemberdayaan masyarakat.

Lebih jauh, Indra kini tengah merancang konsep wisata edukasi bersama warga Karangkajen. Meski pada prinsipnya wisata edukasi telah dijalankan oleh Kampung Sains Karangkajen sejak 2017 ketika menerima kunjungan untuk kegiatan edukasi sains, tetapi Indra merasa masih memerlukan pengembangan terkait dengan konsep wisata edukasi di Karangkajen.

"Ternyata kegiatan Kampung Sains ini sesuai dengan program besarnya Pemkot Jogja yang menginginkan kami mengangkat wisata edukasi. Soalnya di kampung kami enggak bisa kalau dikembangkan untuk wisata alam," tuturnya.

Indra berharap keberadaan TBM Rumah Asa bisa terus memberikan manfaat dalam pemberdayaan masyarakat di Karangkajen. 

"Meskipun enggak secara langsung mengajak warga baca buku, harus lewat kegiatan terapan dulu, tapi visi kami tetap gimana caranya masyarakat gemar membaca buku. Selama tujuannya tidak berubah, enggak masalah," kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

TWC Targetkan Wisatawan Candi Borobudur & Prambanan Naik 37% Saat Libur Lebaran

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement