Advertisement

H+2 Lebaran Bakal Jadi Puncak Wisata, PHRI DIY: Kami Yakin Target Okupansi 80%

Herlambang Jati Kusumo
Minggu, 17 April 2022 - 17:07 WIB
Arief Junianto
H+2 Lebaran Bakal Jadi Puncak Wisata, PHRI DIY: Kami Yakin Target Okupansi 80% Pemudik bersiap menaiki bus tujuan luar daerah di terminal Giwangan, Kota Jogja, Jumat (23/4/2021). - Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kebijakan pemerintah memperbolehkan masyarakat melakukan mudik dinilai akan berdampak positif bagi ekonomi di DIY. Perputaran uang dinilai akan meningkat selama momen libur Lebaran tersebut.

Bahkan, saking optimistisnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY sampai yakin menargetkan okupansi saat masa libur Lebaran tahun ini mencapai 80%.

Advertisement

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono mengaku telah melakukan berbagai kesiapan menyambut Lebaran. “Kesiapan kami dari paket lebaran, dari kamar, makan, hiburan, serta paket Syawalan sudah ada. Selain itu fasilitas dan hiasan Lebaran kami siapkan,” ucap Deddy Sabtu (16/4/2022).

Dia mengatakan reservasi saat ini sudah ada pada angka 38%, dan diperkirakan puncak liburan akan terjadi H+2 Lebaran.

“Kami cukup optimis selalu, target diangka 80%, semoga kebijakan pemerintah tidak berubah-ubah. Tentu kami masih ada kekhawatiran kebijakan berubah. Harapan kami ekonomi dan kesehatan bisa berjalan dengan baik,” katanya.

BACA JUGA: Sempat Merugi, Pria Ini Kini Sukses lewat Bisnis Clothing Karakter Hewan

Senada, Sekretaris Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) DIY, Y. Sri Susilo mengatakan jika melihat dampak kebijakan lampu hijau untuk mudik tersebut akan ada dampak ekonomi langsung.

“Ada pemudik yang kembali ke Jogja, sekaligus wisatawan yang datang ke Jogja. Akan ada dampak peningkatan konsumsi di wilayah DIY,” ucap Susilo.

BACA JUGA: Bedug Ramadhan, Cara RAY Bangkitkan UMKM

Susilo mengatakan sebagai daerah pariwisata, DIY akan menerima berkah dari konsumsi belanja, makan, penginapan dan yang lainnya. “Akan ada penambahan jumlah uang beredar, konsekuensi inflasi memang. Namun, manfaat positifnya banyak sekali. Ada multiplier effect,” ucapnya.

Susilo menilai puncak dari peningkatan perputaran uang akan terjadi mulai H-7 Lebaran hingga H+7 Lebaran. Menurutnya Pemda DIY juga telah menyiapkan berbagai hal untuk momen Ramadan ini.

“Mereka siap dalam arti dengan kedatangan wisata, baik dari kesiapan menerima tamu, prokes, pengamanan. Ini momentum pemulihan ekonomi, kesempatan membuktikan kesiapan DIY,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Yordania Tegaskan Larang Wilayah Udaranya Jadi Medan Tempur Iran vs Israel

News
| Sabtu, 20 April 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement