Advertisement

Remaja Jadi Aktor Rasjal, Sosiolog: Tambah Ruang Berekspresi bagi Anak Muda

Catur Dwi Janati
Senin, 18 April 2022 - 21:07 WIB
Arief Junianto
Remaja Jadi Aktor Rasjal, Sosiolog: Tambah Ruang Berekspresi bagi Anak Muda Suasana diskusi Yogyakarta Kota Pelajar: Merumuskan Solusi Kejahatan Jalanan Remaja, Senin (18/4/2022). - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Ruang berekspresi yang minim disinyalir menjadi biang maraknya kasus kekerasan jalanan yang dilakoni oleh remaja. Selain itu, perubahan pola perilaku sosial juga tak pelak menjadi salah satu alasan munculnya kasus tersebut belakangan ini.

Dosen Sosiologi dan Wakil Rektor III Universitas Widya Mataram, Puji Qomariyah mengatakan perubahan pola perilaku sosial ini dipengaruhi oleh karakteristik dan kualitas lingkungan. Kondisi sosial masyarakat Jogja saat ini pun bisa dibilang telah terdistorsi oleh kapitalisme. "Saat ini yang dikejar pertumbuhan, pertumbuhan ekonomi terutama," ujarnya.

Advertisement

BACA JUGA: Ngebut, Pelajar di Bawah Umur Tewas Tabrak Pohon di Jalan Samas

Akibatnya, imbuh dia, ruang publik untuk berekspresi bagi anak muda pun semakin jarang. "Semua ruang menjadi area privat yang berbayar. Akhirnya jalan raya menjadi ruang tak berbayar untuk berekspresi," kata dia dalam diskusi bertajuk Yogyakarta Kota Pelajar : Merumuskan Solusi Kejahatan Jalanan Remaja yang digelar Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah V DIY di Stipram, Banguntapan, Bantul, Senin (18/4/2022).

Dari beberapa analisis tersebut, Puji menawarkan beberapa solusi di antaranya memberi ruang publik untuk berekspresi secara proporsional.

"Perbanyak ruang lindung budaya, dengan membuka panggung kreativitas dan ekspresi seni budaya," ujarnya.

"Karena pada saat ini, kalau kita mau mengakui bahwa Jogjakarta sangat darurat panggung, Jogjakarta sangat rindu panggung. Ketika misalnya kita membuka panggung-panggung gratis, betapa orang sangat merindukan itu, sangat menginginkan itu untuk pentas bersama," imbuh Puji.

Lebih lanjut, bila sebagai perguruan tinggi sudah selayaknya ikut menanaman penahaman tata nilai DIY untuk budaya lokal menjadi basis pendidikan karakter. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement