Advertisement

Promo November

Sambut Lebaran, Produsen Siapkan 1 Ton Madumangsa

Ujang Hasanudin
Kamis, 21 April 2022 - 18:17 WIB
Arief Junianto
Sambut Lebaran, Produsen Siapkan 1 Ton Madumangsa Sejumlah karyawan sedang mengemas kue madumangsa di Rumah Produksi Madumongso Bagaskoro, Kamis (21/4/2022). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin \\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Momen Lebaran biasanya identik dengan menyediakan kue untuk tamu maupun untuk dikonsumsi sendiri bahkan menjadi untuk oleh-oleh.

Salah satu kue yang laris di Bantul adalah madumangsa. Bahkan produsen Madumongso Bagaskoro menyiapkan satu ton Madumangsa selama Lebaran ini karena diprediksi banyak permintaan.

Advertisement

Madumangsa merupakan makanan jadul khas Jawa Timur yang terbuat dari tapai ketan lalu dibungkus dengan kertas berbentuk bulat dan lonjong.

BACA JUGA: Gepeng di Bantul, Satpol PP: Siang Sepi, Kami Pulang Mereka Berdatangan

Harian Jogja berkesempatan mengunjungi rumah produksi madumangsa di Madumongso Bagaskoro di RT10, Dusun Ngringinan, Kalurahan Palbapang, Kapanewon Bantul, Bantul, Kamis (21/4/2022). Terlihat sejumlah karyawan sedang mengaduk adonan dodol dari tapai ketan di bagian dapur.

Sementara di ruangan lainnya terlihat sejumlah karyawan yang sedang membentuk dodol dari ketan tersebut memebentuk bulat atau lonjong yang dimasukkan ke dalam plastik. Lalu di bagian lainnya membungkus dodol dalam plastik tersebut menggunakan kertas warna warni.

Karyawan lainnya mengemas madumongso ke dalam plastik mika dengan takaran setengah kilogram dan satu kilogram yang berisi 30 butir untuk yang kemasan setengah kilogram dan 60 butir untuk kemasan satu kilogram.

Emmelia Andriyani, 47, pemilik Madumongso Bagaskoro mengatakan sebelum bergelut dalam bisnis madumangsa dirinya merupakan pekerja kantoran di Jogja.

Namun setelah memiliki anak kedua pada 2010 lalu ia memutuskan keluar dari pekerjaannya dan mulai untuk usaha sendiri. Usaha yang ingin digelutinya sekitar kuliner.

Dia mencari-cari sendiri di Internet dan beberapa sumber literatur hingga akhirnya menemukan madumangsa, kue khas Jawa Timur yang terbuat dari tapai ketan hitam. “Tetapi saya modifikasi pakai ketan putih, karena selain harganya terjangkau rasanya juga sama. Formula ini yang bertahan sampai sekarang,” katanya.

BACA JUGA: Bondan Nusantara Berpulang, Ini Alasannya Lebih Memilih di Balik Layar

Andriyani memilih madumangsa karena belum banyak pesaingnya di Bantul karena pembuatan kue tersebut terbilang cukup rumit dan membutuhkan waktu yang lama.

Pertama, beras ketan dicuci terus dikukus hingga matang. Setelah matang ketan tersebut dicuci kembali dan dicampuri ragi, lalu didiamkan selama dua hari.

Kemudian tape ketan dicampur dengan kelapa muda, santan, gula jawa, dan gula pasir, kemudian dimasak hingga jadi madumangsa.

“Satu kali masakan bisa memakan waktu sampai dua hari, karena tidak semabrang orang bisa mengaduk adonan,” ujar Andriyani. Setelah itu madumangsa baru dikemas dalam bentuk bulat dan lonjong, lalu di-packing dan siap jual.

Sejauh ini penjualannya dilakukan secara offline dan online, namun Andriyani mengaku lebih banyak offline, ke toko oleh-oleh dan juga reseller dan konsumen yang langsung datang ke rumah produksinya. Untuk harga satu packing ukuran stengah kilogram madumangsa dijual Rp26.000 dan ukuran satu kilogram Rp52.000.

“Tetapi oleh toko oleh-oleh atau reseller dijual lebih dari itu,” katanya.

Untuk pemasaran sendiri selama ini kebanyakan di wilayah Jawa dan luar Jawa, seperti Kalimantan dan Sulawesi.

1 Ton Madumangsa

Menjelang Lebaran tahun ini Andriyani mengaku ada peningkatan produksi dari yang biasanya hanya 50 kilogram dalam sehari menjadi lima kali lipat.

Bahkan saat ini dia sudah menyiapkan satu ton madumangsa siap jual untuk persiapan Lebaran. Karena biasanya diakui Andriyani banyak masyarakat yang datang memborong madumangsa untuk sajian Lebaran maupun untuk oleh-oleh.

Terlebih saat ini tidak ada larangan mudik sehingga dipastikan banyak pemudik. “Biasanya setelah Lebaran banyak pemudik yang beli untuk oleh-oleh di perantauan,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember

News
| Jum'at, 22 November 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement