Makjleb! Kasus Aktif Covid-19 di Sleman Turun Drastis Menjadi 45 Kasus
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Sleman turun drastis dalam waktu sehari. Jika per 19 April kasus aktif berjumlah 1.601 kasus maka pada 20 April kasus aktif melorot menjadi 45 kasus.
Artinya, dalam sehari jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.559 kasus. Kok bisa?
Advertisement
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Khamidah Yuliati memberikan penjelasan terkait kasus aktif Covid-19 di Sleman yang saat ini hanya berjumlah 45 kasus. Menurutnya, penurunan kasus aktif dari ribuan ke puluhan kasus setelah Dinkes melakukan update data jumlah pasien yang terpapar Covid-19.
"Sebelumnya, Kementerian Kesehatan memang mengkritisi kabupaten/kota di DIY dan mungkin daerah lain agar mengupdate data pasien Covid-19," katanya kepada Harian Jogja, Kamis (21/4/2022).
Setelah dilakukan pemutakhiran data, lanjut Yuli, ternyata banyak pasien yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri di rumah dinyatakan sembuh namun belum diupdate datanya dalam sistem. "Sebelumnya kami juga masih menggunakan standar kesembuhan pasien selama 10 hari dan belum menyesuaikan dengan aplikasi Peduli lindungi. Ternyata banyak yang sudah sembuh dengan swab sebelum 10 hari," ujar Yuli.
Tren penularan kasus Covid-19 di Sleman hingga kini terus berlanjut. Satgas Covid-19 Sleman melaporkan jika kasus-kasus baru hanya berkisar satuan hingga belasan kasus saja setiap hari. Meskipun berdasarkan peta epidemologi Covid-19 terbaru, per 17 April 2022, dua kalurahan (2,3%) dari 86 kalurahan di Kabupaten Sleman kembali masuk zona merah.
Meski begitu, kalurahan yang masuk zona hijau bertambah secara signifikan dari sebelumnya 9 kalurahan (10,5%) saat ini bertambah menjadi 30 kalurahan (34,9%). Adapun jumlah kalurahan yang masuk zona kuning berkurang dari sebelumnya 70 kalurahan (81,4%) saat ini hanya tersisa 48 kalurahan (55,8%).
BACA JUGA: Mobil Angkutan Umum Tabrak Pohon Mangga, Sopir Tewas Seketika
Sementara kalurahan zona oranye hanya turun 1 kalurahan, dari sebelumnya 7 kalurahan (8,1%) menjadi 6 kalurahan saja (7%). "Ya peta zonasi Covid-19 tingkat kalurahan ini bersifat dinamis dan diterbitkan secara berkala tergantung dari banyak tidaknya kasus penularan di masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Cahya Purnama, Rabu (20/4/2022).
Cahya menjelaskan secara umum kasus penularan virus Corona di Sleman terus melandai. Meski begitu, katanya, Dinkes tetap mewaspadai potensi munculnya gelombang ketiga yang menurut sejumlah pengamat bisa muncul pada akhir tahun ini.
"Strateginya dengan tetap memperkuat prokes, percepatan vakasinasi dengan kegiatan jemput bola, nanti yang melakukan Puskesmas. Selain itu, kami juga selalu mengingatkan masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan," kata Cahya.
Cahya mengatakan, penurunan level PPKM memang berdampak pada pelonggaran aktivitas masyarakat. Pelonggaran tersebut katanya berdampak pada mobilitas masyarakat. Dinkes juga selalu mengingatkan Satgas mulai tingkat kapanewon hingga level terbawah untuk selalu mewaspadai potensi penularan kasus baru.
"Kami ingatkan kembali masyarakat patuhi prokes secara ketat. Yang belum booster segera booster dan tetap pakai masker untuk mencegah terjadinya cluster," kata Cahya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
Advertisement
Advertisement