Di Hadapan Mahasiswa, Gus Miftah Bicara soal Perbedaan Teman, Pacar & Sahabat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Dai populer Gus Miftah selalu menarik perhatian masyarakat terutama kalangan milenial melalui gaya berceramah yang sering menggunakan candaan. Sosok ini kerap viral di media sosial nyaris setiap tahun.
Pada 2018 viral karena memberikan pengajian di klub malam di Bali, kemudian 2019 viral saat memandu Dedy Corbuzier masuk islam. Selanjutnya pada Ramadan 2021 karena ceramah kebangsaan di Gereja Bethel Indonesia dan awal 2022 viral hingga trending topic di twitter selama dua hari karena beda pendapat dengan seorang Ustaz terkait wayang.
Advertisement
Cara ceramah yang humanis dengan materi ringan disertai candaan membuat Gus Miftah memiliki banyak penggemar yang tidak hanya dari kalangan nahdliyin namun juga beragam latar belakang.
Oleh karena itulah banyak pihak memintanya memberikan ceramah. Terakhir pada Rabu (20/4/2022) malam lalu memberikan ceramah di Universitas Nahdlatul Ulama Jogja yang dihadiri mahasiswa dan masyarakat umum. Salah satu penyampaian materi yang menarik adalah pesan tentang persahabatan yang biasa dilakukan anak muda.
Baca juga: Viral Gus Miftah Ditanya LC yang Suka Suami Orang, Bagaimana Jawabannya?
Gus Miftah mengajak jemaah untuk bersahabat dengan orang yang melakukan kebaikan dan tetap dekat baik di kala senang maupun susah. "Sahabat yang baik itu siapa, sahabat yang baik adalah yang menunjukkan kamu pada kebaikan. Sahabat itu seperti mata dan tangan, ketika mata menangis tangan mengusap, ketika tangan terluka mata menangis," katanya dalam ceramah Nuzulul Qur'an di UNU sebagaimana dipantau lewat Youtube, Jumat (22/4/2022).
Pengasuh Ponpes Ora Aji ini pun memberikan ulasan perbedaan antara teman, sahabat dan pacar berdasarkan pengalamannya saat masih aktif sebagai mahasiswa. "Teman itu seribu orang yang datang saat kita senang. Pacar itu siapa, pacar itu satu orang yang membuat kami melupakan seribu orang, yang kita cari bukan teman, bukan pacar tetapi sahabat. Sahabat itu siapa? Satu orang yang tetap bertahan di saat seribu satu orang itu meninggalkan Anda," katanya sembari diikuti suara riuh jemaah.
Rektor UNU Jogja Widya Priyahita Pudjibudojo menyatakan dihadirkannya sosok Gus Miftah dalam kegiatan itu menjadi bagian dari upaya kampus untuk ikut mencetak SDM unggul yang taat menjalankan ibadah. Sehingga dapat ikut terlibat dalam pembangunan nasional dan pembangunan jemaah. Kegiatan itu menjadi tradisi baik seperti istighosah atau doa bersama di kampusnya dan menjadi pembeda dengan kampus lain. Dalam mencetak kader NU yang profesional, tidak cukup hanya kuat ilmu pengetahunnaya, tapi juga kuat agama dan saleh. Agar nantinya dapat berkontribusi besar di bidang dan posisi strategis.
"Selain itu kami memiliki tanggungjawab mandat sosial untuk ikut menyelesaikan berbagai problem bangsa. Seperti kemiskinan, stunting, masalah lingkungan, sehingga pengajaran juga terlibat persoalan sosial,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungi Harian Jogja, Mahasiswa Universitas PGRI Madiun Tanyakan Kiat Bertahan di Era Digital
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
- Kapanewon Gamping Sleman Bentuk Satgas Pengelolaan Sampah
- Santer Kabar Ratusan Kader Membelot, Begini Penjelasan DPD PAN Sleman
Advertisement
Advertisement