Advertisement
Pedagang Daging di Kulonprogo Jualannya Turun, Imbas PMK?
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO - Dua kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ditemukan di Kulonprogo akhir pekan lalu. Dua hewan yang terjangkit masing-masing satu sapi dan satu domba di Pandowan, Kapanewon Galur. Dampak kasus tersebut membuat pasokan daging sapi menjadi lebih sulit.
Hal tersebut disampaikan salah satu pedagang daging sapi di Pasar Wates, Milah. Dia mengatakan saat ini harga daging sapi Rp145.000 per kg, lebih rendah dibanding harga lebaran Rp170.000 per kg.
Advertisement
"Tapi ini cari sapi sulit. Ya juragane sapi angel golek [susah nyari]. Ono sapi podo loro kae [ada sapi yang sakit]," ungkapnya ditemui di Pasar Wates, Selasa (17/05/2022).
Dia mengatakan saat ini jualan daging sapi sedang turun, biasanya bawa 10 kg daging sapi habis namun sekarang tidak habis. Banyak pembeli daging darinya adalah dari pelanggan tetap.
"Ada yang buat bakso, ada yang buat rumah makan. Iya [pelanggan tetap]," jelasnya.
Baca juga: BREAKING: Kasus Penyakit Kuku Mulut Muncul di Kulonprogo
Penjual daging sapi lain, Yuli mengatakan dia biasanya dalam sehari bisa menjual 80 kg, sekarang turun jadi 50 kg. Dijual dengan harga Rp135.000 per kg.
Penemuan kasus PMK di Kulonprogo sendiri menurutnya tidak terlalu berdampak. Tidak terjadi kekhawatiran di masyarakat.
"Harga stabil di Rp135.000, penjualan turun sekitar 30%. Enggak juga [kekhawatiran akibat PMK]," tuturnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Aris Nugroho mengatakan seberapa jauh dampak PMK pada ekonomi sampai saat ini belum diketahui.
Akan tetapi berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan di pasar hewan peredaran hewan ternak tidak mengalami penurunan. Diharapkan para petani tidak panik karena tidak menular ke manusia.
"Sehingga nyuwun [minta] kalau ada gejala tetap laporkan segera laporkan. Kami akan laksanakan pemeriksanaan pengambilan sampel," jelasnya ditemui di di Aula Adikarto, Selasa (17/05/2022).
Petani juga diminta tidak panik menjual hewan-hewan ternaknya karena PMK bisa disembuhkan. Secara persentase probabilitas untuk sembuh mencapai 95%.
Lebih lanjut dia mengatakan, pemantauan terus dilakukan sehingga diharapkan tidak akan menular ke daerah lain. Hingga hari ini menurutnya kasus PMK di Kulonprogo belum mengalami penambahan.
"Update masih yang kemarin yang terkena dua. Domba satu sudah mati, dan sudah pelaksanaan penguburan dengan desinfektan," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- DIY Peroleh Kuota Transmigrasi untuk 16 KK di 2024
- Jadwal Layanan Samsat Keliling Jogja Kamis 25 April 2024
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA
Advertisement
Advertisement